LPG Langka
Penyebab Gas LPG 3 Kg Langka dan Susah Beli di Polman?
Kelangkaan itu terjadi satu hari menjelang lebaran Idul Adha atau mulai Rabu (28/6/2023) lalu.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Saat ini terjadinya kelangkaan tabung gas LPG 3 Kg di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (4/7/2023).
Penyebab terjadinya kelangkaan tersebut lantaran pemakaian tabung gas meningkat di momentum hari besar keagamaan.
Kelangkaan itu terjadi satu hari menjelang lebaran Idul Adha atau mulai Rabu (28/6/2023) lalu.
Hal tersebut disampaikan Kepala bidang perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Polman, Fatriasmal.
Ia mengungkapkan momentum hari besar keagamaan, pemakaian tabung gas meningkat.
"Banyak yang masak hidangan, setiap hari besar keagamaan memang sering terjadi kelangkaan," ujar Fatriasmal kepada wartawan.
Ia mengatakan setelah hari lebaran terjadi keterlambatan distribusi tabungan gas ke pangkalan.
Di Polman ada lima pangkalan tabung gas mulai dari Kecamatan Binuang hingga di Tinambung.
Adanya keterlambatan distribusi tabung gas lantaran saat itu, lanjut Fatriasmal libur bersama selama tiga hari.
"Kemarin juga kita libur bersama tiga hari, disitu terjadi keterlambatan distribusi, dan permintaan meningkat," lanjutnya.
Ia menambahkan kelangkaan tabung gas ini tidak terdampak ke semua wilayah kecamatan di Polman.
Dari pantauan Disdag Polman, Kecamatan Wonomulyo dan Polewali termasuk di Kelurahan Pekkkabata susah tabung.
Warga Pekkkabata bahkan harus keliling hingga ke Kecamatan Binunang menukarkan tabung gas.
Fatriasmal mengaku akan terus memonitoring ketersediaan tabung gas di pangkalan.
"Semoga beberapa hari terakhir ini dapat kembali normal, warga tidak lagi kesulitan memperolehnya," katanya lagi.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Selasa (4/7/2023) sejumlah lapak pedagang di kompleks pasar Pekkkabata kosong.
Sebelumnya sejumlah lapak menjajakan tabung gas melon yang diecer seharga Rp 25 ribu.
Kelangkaan tabung gas LPG 3 kg membuat kalangan ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Polman mengeluh.
Seperti yang dialami ibu rumah tangga (IRT) Rusniati, di Jl Elang Kelurahan Pekkkabata, Polman.
Rusniati yang biasanya memasak menggunakan tabung gas kini harus beralih ke kayu bakar.
Hal itu lantaran sudah beberapa hari terakhir hingga Selasa (4/7/2023) ia tak memperoleh tabung gas.
Ia pun harus memasak di samping rumah menggunakan kayu bakar yang dikumpulkannya.
"Suami saya sudah keliling dari tadi pagi mencari untuk menukar tabung gas, tapi tidak dapat," ujar Rusniati kepada wartawan.
Ia mengatakan suaminya sedari pagi tadi keliling di Kecamatan Polewali mencari tabung gas.
Bahkan lanjut Rusniati, suaminya mencari tabung hingga ke Kecamatan Binuang Polman.
Lantaran terlalu lama menunggu, ia pun memasak nasi menggunakan kayu bakar seadanya.
"Jam 10 tadi saya memasak hampir satu jam lebih, baru matang, keluarga sudah lapar," lanjutnya.
Ia mengaku memasak dengan cara tradisional membutuhkan waktu lama.
Belum lagi di sekitar rumahnya sulit untuk menjumpai kayu bakar.
Rusniati menambahkan sulitnya memperoleh tabung gas sejak malam lebaran Idul Adha 2023.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
| UMKM Menjerit, Tabung Elpiji 3 Kilogram Langka dan Mahal di Mamuju Tengah |
|
|---|
| Tak Dapat Suplay Sejak Kemarin, Pangkalan LPG 3 Kg di Jalan Soekarno Hatta Mamuju Sepi |
|
|---|
| Sejumlah Pangkalan Elpiji 3 Kg di Topoyo Mamuju Tengah Sepi, Tak Ada Antrean Warga |
|
|---|
| LPG 3 Kg Mahal di Pengecer, Warga Mamuju Pilih Masak Pakai Kayu Bakar |
|
|---|
| LPG 3 Kg Sering Langka dan Mahal, Warga Mamuju Demo di Kantor Dinas Perdagangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Lapak-para-pedagang-di-Jl-Tamajarra-Kelurahan-Pe.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.