Penemuan Mayat
Gadis Mamasa Dibunuh Teman Dekat, Ini Sikap Dewan Pendidikan Sulbar
Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Anggota Dewan Pendidikan Sulbar Andi Arifah turut menanggapi kasus pembunuhan kepada gadis Mamasa yang masih dibawah umur.
"Tentu saja kita turut berbela-sungkawa atas kasus kekerasan terhadap anak perempuan dibawah umur yang terjadi hingga korban meninggal dunia," kata Andi Arifah, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (14/6/2023).
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
Terutama pada anak, adalah tanggung jawab bersama untuk memenuhi hak perlindungan mereka.
"Setiap pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Semoga keluarga korban memperoleh keadilan dari proses yang sedang berlangsung," ungkapnya Andi Arifah yang juga Direktur Khazanah Intelektual Muslim Sulbar.
Sedangkan, soal kekerasan seksual dia menyampaikan bahwa harus terus tekankan berulang-ulang bahwa peristiwa-peristiwa semacam ini, di antaranya karena sejumlah hal seperti pembahasan terkait kekerasan seksual masih dianggap tabu.
"Praktik patriarki yang tidak sehat serta sistem (baik sistem hukum, pendidikan, maupun ekonomi dll) di berbagai aspek memang masih kurang sensitif gender," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini terulang, lembaga-lembaga terkait harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan dan penghapusan kekerasan seksual.
Serta pemahaman parenting tentang cara melindungi perempuan dan anak dari kejahatan.
"Globalisasi trend pergaulan anak saat ini semakin cepat oleh karena media sosial dikonsumsi dengan mudah oleh anak," ujarnya.
Budaya barat yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia lebih kuat mengepung cara berpikir anak-anak.
Oleh karena itu, masyarakat secara umum dan para orang tua secara khusus harus selalu mengikuti perkembangan dunia anak-anaknya.
Kemudian mengambil tindakan preventif atau langkah-langkah pencegahan agar anak-anak memiliki tameng yang kuat setiap menghadapi iming-iming pergaulan.
"Memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup untk anak, agar mereka tidak mencari pelarian lain dari orang asing. Pendidikan keimanan dan ketakwaan yang kuat juga adalah pondasi yang sangat menentukan karakter anak," harapnya.
Semoga perempuan dan anak di Sulawesi Barat memperoleh perlindungan yang menjadi haknya. Sehingga kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi.
Diketahui, kasus pembunuhan kembali terjadi di Sulbar.
Korban merupakan gadis Mamasa yang masih duduk dibangku SMA masih dibawah umur.
Pelaku juga berhasil ditangkap kepolisian dan sementara ditangani Polresta Mamuju.(*)
Polisi Tak Temukan Adanya Tanda Kekerasan pada Mayat Petani Ditemukan di Polman |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Petani di Polman Ditemukan Tinggal Kerangka Usai Hilang Sepekan |
![]() |
---|
Jelang Menikah, Duda Bunuh Janda, Jenazah Dicor dalam Sumur Sedalam 3 Meter |
![]() |
---|
Mayat Bayi Dibuang di Desa Bumimulyo Polman Dimakamkan, Polisi Masih Buru Pelaku |
![]() |
---|
Warga Wonomulyo Polman Kebumikan Jenazah Bayi yang Ditemukan di Saluran Irigasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.