Lautan Sampah Kanal Binanga

Lautan Sampah di Macciranai Mamuju Disorot, Lurah Binanga Akan Minta Bantuan DLHK dan PUPR

Untuk solusi, Firman mengaku segera koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan PUPR, untuk membantu bersihkan sampah tersebut.

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Sulbar / Rahman
Kondisi lauatan sampah di Jl Maccirani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).(Rahman) 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Lurah Binanga, Kabupaten Mamuju, Firman Syah angkat bicara terkait lautan sampah di Jl Macciranai, Kabupaten Mamuju.

Dia mengatakan, sebelumnya sudah mengusulkan permintaan anggaran penanganan sampah melalui program marasa beberapa tahun lalu.

"Usulan permintaan mulai bak sampah, mesin pencatat sampah. Tapi setelah keluar kabar dari Provinsi Sulbar itu ternyata dibatalkan pengusulan kami," kata Firman, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Lautan Sampah di Kanal Binanga Mamuju, Warga: Dari Dulu Hanya Dijanji-janji Bak Sampah

Baca juga: BREAKING NEWS: Lautan Sampah Penuhi Kanal di Macciranai Binanga Mamuju

Untuk solusi, Firman mengaku segera koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan PUPR, untuk membantu bersihkan sampah tersebut.

Selain itu dia meminta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah buangan warga di kanal, supaya tidak terjadi lagi penumpukan sampah lebih banyak.

Informasi dari warga setempat bernama Afdal, kondisi lautan sampah di Jl Macciranai, kelurahan Binanga Mamuju sudah hampir 10 tahun terjadi.

Lautan sampah di mamuju
Lautan sampah di mamuju (Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com)

"Dulu dua kali setahun sampah disini dibersihkan, tapi sampai sekarang ini tidak ada lagi perhatikan," kata Afdal saat ditemui wartawan, Kamis.

Menurutnya, sebelumnya warga pernah dijanjikan untuk pengadaan tempat sampah di area kanal tersebut.

Namun sampai saat ini tempat sampah tersebut belum juga datang.

"Dulu dijanji mau pengadaan tempat sampah, tapi saya tidak tahu sampai sekarang belum ada ini datang. Jadi menumpuk terusmi itu sampah," terangya.

Kondisi tersebut menurut Afdal, membuat warga juga merasa resah karena tidak ada lagi tempat membuang sampah selain di kanal.

"Kalau terganggu pasti terganggu lah karena bau. Tapikan mau apa lagi kondisi yang memaksakan begini," katanya.

Afdal menyatakan, pemerintah harus turun tangan melihat langsung dan memberikan bantuan untuk mengangkat sampah.

"Selama ini memang tidak perhatian sama sekali kalau menurut saya. Sebab sudah bertahun-tahun begini, kalau hujan deras dan banjir sampahnya naik di pemukiman," keluhnya.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Kamis (8/6/2023) sepanjang aliran kanal dipenuhi berbagai jenis sampah dari plastik.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved