Jembatan Putus

Anggaran Perbaikan Jembatan di Desa Bonda Telan Rp7 Miliar, PUPR Mamuju: Kita Sementara Tunggu

Adnan mengatakan pembangunan jembatan tersebut akan memakan anggaran yang cukup besar diperikarakan sampai Rp 7 miliar lebih.

Editor: Ilham Mulyawan
Wahab
Jembatan di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, yang dibangun warga secara swadaya dan gotong royong. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar),terpaksa bergotong royong membangun jembatan darurat.

Hal itu dilakukan lantaran jembatan penghubung anatara Dusun Tawaro dan Dusun Paniki rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Bahkan sudah empat kali masyarakat desa membangun jembatan darurat lantaran sering rusak diterjang banjir.

Baca juga: Perbaikan Jembatan di Desa Bonda, Dinas PUPR Mamuju Usulkan Anggaran ke Pusat   

Baca juga: Perbaikan Jembatan Desa Bonda Sudah Diusul ke RKPD Tapi Tak Dijawab Dinas PUPR Mamuju

Jembatan darurat itu dibuat dari batang pohon kelapa, agar warga bisa melintas menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Mamuju Adnan mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian PUPR untuk perbaikan jembatan tersebut.

"Kita usulkan ke pusat (Kementerian PUPR) agar masuk di anggaran APBN. Ini sementara kita tunggu," ungkap Adnan saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (3/6/2023).

Menurutnya,pembangunan jembatan tersebut akan memakan anggaran yang cukup besar diperikarakan sampai Rp 7 miliar lebih.

Kerena jembatan sangat panjang sampai 62 meter sehingga anggaran cukup besar.

Jembatan di Desa Bonda, Kacamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, ambruk usai diterjang banjir.
Jembatan di Desa Bonda, Kacamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, ambruk usai diterjang banjir. (Kades Bonda, Abdul Wahab)

"Anggaranya besar sampai miliaran karena jembatannya panjang sampai 62 meteran," ujarnya.

Kata dia, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju juga sudah mengusulkan anggaran ke pusat.

Sebab itu juga bisa masuk ke dalam anggaran kebencanaan.

"Jadi BPBD usulkan anggaran ke BNPB, kami juga usulkan ke Kementerian PUPR, nanti semoga segera diterima dan tahun ini bisa kita kerjakan," bebernya.

Kepala Desa Bonda Abdul Wahab juga mengaku, sudah beberapa kali mengusulkan ke kabupaten untuk pembangunan jembatan tersebut.

Dia tak menampik, karena jembatan rusak, membuat warga harus melewati jalan alternatif sejauh 15 kilometer dari Dusun Tawaro ke Dusun Paniki.

Namun, hingga sampai saat ini belum juga ada kabar baik untuk perbaikan jembatan yang utuh.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved