Jembatan Putus

Perbaikan Jembatan Desa Bonda Sudah Diusul ke RKPD Tapi Tak Dijawab Dinas PUPR Mamuju

Kendati demikan, Ratnawati belum mengetahui kapan dikerjakan apakah tahun ini atau di tahun berikutnya meski sudah diusulkan ke RKPD

Editor: Ilham Mulyawan
Wahab
Jembatan di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, yang dibangun warga secara swadaya dan gotong royong. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Camat Papalang Ratnawati Ali angkat bicara terkait jembatan rusak Desa Bonda, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Diberitakan sebelumnya, warga terpaksa membangun jembatan darurat secara swadaya, untuk menghubungkan Dusun Tawaro dan Dusun Paniki.

Jembatan darurat dibangun, karena jembatan utama sebelumnya rusak berat karena diterjang banjir besar beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum diperbaiki.

Baca juga: 4 Kali Warga Bonda Mamuju Perbaiki Swadaya Jembatan Rusak, Ini Kata Camat

Baca juga: Jembatan Putus Diterjang Banjir, Ratusan Warga Desa Bonda Mamuju Terisolir Tak Ada Jalan Alternatif

Ratnawati Ali mengaku sudah mengusulkan perbaikan jembatam ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Kendati demikan, dia juga belum mengetahui kapan dikerjakan apakah tahun ini atau di tahun berikutnya.

"Kami sudah usulkan di RKPD tapi belum saya ketahui pekerjaanya tahun ini atau tahun berikutnya," ujar dia.

Jembatan di Desa Bonda, Kacamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, ambruk usai diterjang banjir.
Jembatan di Desa Bonda, Kacamatan Papalang, Mamuju, Sulbar, ambruk usai diterjang banjir. (Kades Bonda, Abdul Wahab)

Kepala Desa Bonda Abdul Wahab juga mengaku, sudah beberapa kali mengusulkan ke kabupaten untuk pembangunan jembatan tersebut.

Dia tak menampik, karena jembatan rusak, membuat warga harus melewati jalan alternatif sejauh 15 kilometer dari Dusun Tawaro ke Dusun Paniki.

Namun, hingga sampai saat ini belum juga ada kabar baik untuk perbaikan jembatan yang utuh.

"Kalau kita berharapnya dari Pemda dan Balai kita mau pembangunan jembatan permanen. Untuk mengusul ini sudah tiga kali musrembang, tapi di rapat kemarin musrembang tahun ini belum ada jawab dari dinas PUPR terkait perbaikan jalan," kata Abdul Wahab saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (2/6/2023).

Namun demikan,Wahab juga tidak bisa mengatakan apakah tidak ada bantuan untuk tahun ini.

Karena pemerintah kecamatan dan desa juga sudah melakukan rapat dengan dinas PUPR dan Balai.

"Saya juga tidak berspekuluasi soal itu, jangan sampai adaji bantuan untuk tahun ini. Kecuali kalau lewat tahun ini tidak ada lagi berarti tidak ada itu," katanya.

Menurut Wahab,biaya pembangunan jembatan untuk jadi permanen itu diperkirakan akan menghabiskan biaya sampai Rp 6 sampai Rp 7 miliar.

"Kita tidak bisa bangun jembatan itu kalau hanya menggunakan anggaran dana desa," ujar dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved