Jembatan Rusak Mamuju

Mahasiswa Kristen Mamuju Desak Bupati Sutinah Perbaiki Jembatan Gantung di Kalumpang

Camat Kalumpang, Bram Thosuly menjelaskan banjir terjadi mengakibatkan jembatan rusak parah.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tangkap layar
Jembatan Kalumpang Mamuju penghubung antara permukiman dan perkebunan warga Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang, rusak parah 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Mamuju mendesak pemerintah dalam hal ini bupati memperbaiki jembatan gantung Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

"Kami harap segera ada tindak lanjut instansi terkait," kata Ketua GMKI Mamuju, Ivandri kepada Tribun-Sulbar.com melalui sambungan telepon seluler, Jumat (2/6/2023).

Diketahui, jembatan yang dimaksud hingga kini masih dalam kondisi rusak parah.

Hal tersebut diakibatkan terjangan banjir dari luapan dua anak sungai yang membawa debit air besar ke sungai jembatan gantung Kalumpang, pada Selasa, 9 Mei 2023 lalu.

"Seharusnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju sudah bergerak sejak saat itu," tegas Ivan.

Menurutnya, negara telah mengucur anggaran khusus yang memang dipersiapkan untuk tanggap darurat bencana.

"Sehingga tidak ada alasan bagi BPBD untuk tidak segera mengatasi permasalahan ini," tambahnya.

Lanjut Ivan, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat menuju sawah, ladang, dan kebun.

Mengingat mayoritas masyarakat Kalumpang, berprofesi sebagai petani yang menggantungkan hidupnya dari situ.

Diberitakan sebelumnya, Camat Kalumpang, Bram Thosuly menjelaskan awal mula banjir terjadi sampai mengakibatkan jembatan rusak parah.

"Sumber luapan itu dari anak sungai Karataun dan anak sungai Karama yang langsung mengarah ke sungai Karama," jelasnya kepada Tribun-Sulbar.com melalui sambungan telepon, Selasa (9/5/2023).

Air sungai mulai meluap pada Senin, 8 Mei 2023 sekira pukul 23.00 WITA pasca diguyur hujan sedari sore.

Bram mengatakan, jembatan itu menghubungkan pusat kecamatan dengan area perkebunan warga.

Lantai jembatan yang rusak memaksa warga untuk tetap berada di rumah dan tidak dapat beraktivitas langsung ke kebun.

"Ditambah lagi arusnya yang deras cukup berbahaya jika nekat melintas," pungkas Bram. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved