Uang Nasabah Hilang

Penjelasan BRI Mamuju Kasus Uang Nasabah Hilang Rp200 Juta karena Penipuan Online via WA

Atas kejadian ini, BRI Mamuju meminta dan mengimbau kepada nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, aplikasi tidak resmi.

|
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com
Pegawai Bank BRI Mamuju saat memberikan klarifikasi terkait dana tabungan nasabah raib di Kantor Cabang BRI Mamuju, Jl Urip Sumaharjo, Mamuju, Jumat (19/5/2023). 

 

 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mamuju buka suara terkait kasus hilangnya saldo tabungan senilai Rp Rp202.900.000 milik seorang nasabah bernama Muhammad Amin.

Melalui keterangan resmi Pimpinan Cabang BRI Mamuju Octarez Abi Ibrahim menyatakan, pihaknya masih melakukan investigasi atas pegaduan nasabah tersebut.

Dia juga sangat menyesali kejadian atas hilangnya dana nasabah yang merupakan tindak penipuan online atau social engineering.

Baca juga: Nasabah Bank Himbara di Mamuju Kehilangan Uang Rp200 Juta Melapor ke Polda Sulbar Hari Ini

Baca juga: BREAKING NEWS: Nasabah Bank Himbara di Mamuju Kehilangan Rp200 Juta Usai Klik Undangan Pernikahan WA

Dikatakan, dimana nasabah atau yang bersangkutan telah menginformasikan data transaksi perbankan (PIN & Password).

Sementara itu bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab baik melalui digital atau phone scam.

"BRI sangat turut berempati atas kejadian ini, tetapi kita akan mengganti uang nasabah apabila terbukti itu kelalaian sistem perbankan," kata Ibrahim saat konferensi pers melalui IT BRI Irfan di kantornya Jl Urip Sumharjo, Mamuju, Jumat, (19/5/2023).

Atas kejadian ini, BRI Mamuju meminta dan mengimbau kepada nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, aplikasi tidak resmi.

"Kita berharap para nasabah agar menjaga kerahasiaan data pribadi, data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI," ujarnya.

Termasuk tidak memberikan data pribadi maupun data perbankan, seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password dan OTP.

Kemudian,melalui saluran,tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Kami dari pihak BRI selalu menjaga kerahasiaan nasabah dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP," bebernya.

Bank BRI kata dia, selalu menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas.

Lapor ke Polisi

Muhammad Amin mengaku melaporkan kejadian ke polisi.

Lantaran merasa rugi atas uang ratusan juta hilang setelah menerima pesan undangan digital ke nomor WA nya.

"Saya ke Polda Sulbar melapor, nanti saya berikan keterangan lagi yah," kata Amin saat dihubungi Tribun-Sulbar.com.

Uang miliknya hilang pada Sabtu (13/5/2023) lalu.

Nasabah BRI mamuju Muhammad Amin saat laporkan kehilangan uang ke Polda Sulbar
Nasabah BRI mamuju Muhammad Amin saat laporkan kehilangan uang ke Polda Sulbar

"Ini ada sms notifikasi di tanggal 13 Mei 2023, dua kali keluar pertama Rp 100 juta, kedua Rp 100 juta, dan ketiga Rp 2,9 juta," ujarnya.

Meski begitu, sebelum kehilangan uang Amin sempat mentransfer uang ke anaknya pada tanggal 10 Mei 2023.

Namun,Muhammad Amin tidak menyebutkan jumlah uang dikirim ke anaknya melalui Aplikasi BRImo tersebut.

"Nanti saya kasi ki datanya, lagi ada kesibukan," tambahnya.

Kronologi Hilangnya Uang Nasabah

Kronologi seorang nasabah Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara, yakni Bank BRI Cabang Mamuju bernama Muhammad Amin, yang kehilangan uang tabungannya sebanyak Rp202.900.000.

Muhammad Amin mengaku, awalnya dia mendapat pesan masuk di aplikasi WhatsApp, berupa undangan pernikahan.

Namun dia enggan meng-klik undangan digital tersebut, karena pesan masuk dari nomor yang tidak ia tahu, alias tidak tersimpan di handphone miliknya.

Berkali-kali pesan itu masuk, hingga Amin akhirnya meng-klik undangan digital itu, karena mengira itu memang undangan dari kerabat.

Namun dia tertipu, ternyata undangan digital itu penipuan.

Sebab setelah dia meng-klik undangan digital itu, masuk pesan singkat permintaan On Time Password (OTP) terhadap akun BRImo miliknya.

Karena takut, Amin kemudian mengabaikan pesan tersebut karena dia merasa bahwa itu adalah penipuan bahkan pesan itu dia hapus.

Tak terjadi sesuatu kemudian, sebab dia bahkan maish bisa transaksi uang ke rekening orang lain melalui aplikasi BRImo.

"Tanggal 10 Mei itu, saya masih sempat mengirimkan uang untuk anakku melalui BRImo," ujarnya.

Dua hari kemudian, tepatnya Jumat, 12 Mei dia hendak bertransaksi lagi, namun akun BRImo nya sudah tidak bisa diakses.

"Selalu muncul tulisan user name dan password Anda salah dan begitu terus," ucap Amin.

Khawatir akun BRImo miliknya telah diretas, dia kemudian mendatangi kantor BRI Cabang Mamuju pada Jumat, di hari itu juga sekitar pukul 14.00 Wita.

Setibanya di BRI Mamuju Amin mengaku, dia langsung mendapat pelayanan dari salah satu Customer Service (CS).

CS itu kemudian memintanya mengisi kertas untuk keperluan data nasabah.

"Tapi sebelum saya isi data diri, saya bertanya ke CS itu apakah harus isi data jika kembali mengaktifkan BRImo. Lalu CS itu menjawab iya," ujarnya.

Belum sempat mengisi data, CS meminta Amin untuk memperlihatkan kartu ATM dan buku rekening beserta nama ibu kandung dan dianggap sudah sesuai.

Amin kemudian bertanya kepada CS terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke handphone berkali-kali dan apakah itu penipuan.

"Saat saya bertanya ke CS, dia (CS) bilang itu bukan penipuan itu resmi dari BRI," bebernya.

Lanjut Amin menjelaskan, Costumer Service itu meminta handphone milik Amin dan kemudian CS klik pesan permintaan kode OTP itu.

"Setelah mengklik permintaan kode OTP itu, customer service kemudian meminta saya untuk cek kode OTP yang masuk di handphone, saya cek tidak ada masuk," timpalnya.

Usai kejadian tersebut, Amin mengaku uang tabungan di rekening miliknya senilai Rp200 juta raib.

"Saya sudah cek Pak,ada tiga kali diambil itu uang di rekening saya,dua kali tarik 100 juta kemudian satu kali 2.900.000," keluh Amin.

Dari kejadian tersebut, Amin akan mendatangi Polda Sulbar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved