Stunting Sulbar

Galakkan Dapur Sehat Atasi Stunting, BKKBN Pusat Gandeng Pemprov Tekan Angka Stunting di Sulbar

program ini berbentuk gotong royong, sehingga setiap desa keluarga berencana memiliki dapur sehat atasi stunting.

Editor: Ilham Mulyawan
Pemprov Sulbar
Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh salam komando dengan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Republik Indonesia Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI (BKKBN) RI akan memaksimalkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Sulawesi Barat.

Menyasar desa dan kelurahan, yang memiliki kampung keluarga berencana (KB).

Program ini merupakan upaya BKKBN untuk memberi makanan, dengan kandungan gizi yanglebih baik kepada masyarakat, sehingga angka stunting bisa ditekan.

Apalagi Sulawesi Barat mempunyai angka stunting tertinggi kedua di Indonesia.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Republik Indonesia Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, program ini berbentuk gotong royong, sehingga setiap desa keluarga berencana memiliki dapur sehat atasi stunting.

"Dengan konsep masing-masing desa memasak bersama-sama dan makanan sehat itu ditujukan kepada anak bayi dan ibu hamil," bebernya di Kantor Gubernur Sulbar (Eks Rujab Wagub Sulbar), Selasa (16/5/2023) malam.

Menurutnya,dalam penanganan stunting ini bukan program pemerintah melainkan ini adalah program bangsa.

Sehingga siapapun bisa terlibat dalam membantu untuk percepatan penurunan angka stunting di Sulbar.

"Ini adalah tanggungjawab bersama, jadi siapa saja berkecukupan itu bisa membantu karena ini adalah tugas kita sebagai anak bangsa," bebernya.

Dalam program ini kata Boni - sapaan akrabnya, pihaknya akan membentuk tim tenaga pendamping keluarga yang melibatkan pemerintah daerah dan desa.

Kemudian, pada program ini nantinya semua unsur dilibatkan dalam mengatasi stunting, seperti TNI-Polri, kepala-kepala daerah, kejaksaan, hingga badan amil zakat.

Program yang akan berjalan nantinya akan selalu dimonitor oleh tim pendamping keluarga terkait perkembangan kegiatan di level desa.

BKKBN, kata dia tidak ingin jika hanya kegiatan serominal saja, nanti tim dari BKKBN akan rutin turun langsung ke level desa memonitor program itu.

Dia meyakani, jika program ini berjalan dan diawasi dengan baik maka permasahalan stunting bisa teratasi di Sulbar.

"Melalui DAK (Dana Alokasi Khusus), BKKBN memberi bantuan anggaran kepada kampung keluarga berkualitas (desa/kelurahan) yang salah satunya bisa dimanfaatkan untuk program Dapur Sehat Atasi Stunting, terutama pada 9 provinsi prioritas, termasuk Provinsi Sulawesi Barat," ia menambahkan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved