Berita Polman

Warga Masih Diminta Biaya Berobat, Ketua Komisi IV DPRD Polman Minta Program UHC Dievaluasi

Rusnaedi Luwu mengatakan telah mendapat keluhan warga yang berobat di Rumah Sakit Pratama Wonomulyo.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Kamaruddin
Ketua Komisi IV, Rusnaedi saat diwawancara di Kantor DPRD Polman, Kamis, (14/4/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ketua komisi IV DPRD Polewali Mandar (Polman) Rusnaedi Luwu meminta program Universal Health Coverage (UHC) dievaluasi.

Hal itu ia ungkapkan setelah mendapat keluhan dari warga yang berobat dan dimintai pembayaran.

Padahal UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan, setiap warga dapat berobat gratis.

Rusnaedi Luwu mengatakan telah mendapat keluhan warga yang berobat di Rumah Sakit Pratama Wonomulyo.

Bahkan sudah ada beberapa keluarga pasien yang melapor bahwa mereka dimintai pembayaran.

Warga yang melapor, kata Rusnaedi rata-rata belum punya BPJS lantaran masih dalam pengusulan ke Dinas Sosial untuk diaktifkan.

Warga dimintai pembayaran dengan alasan belum aktif BPJS saat di rujuk ke rumah sakit.

"Maka dari itu program UHC ini perlu dievaluasi, kalau memang pemerintah belum siap sebaiknya tidak usah dilanjutkan tahun depan, tidak ada gunanya dapat penghargaan kalau programnya tidak berpihak ke masyarakat," tegas Rusnaedi dalam rilis yang diterima, Sabtu (13/5/2023).

Menurutnya, apa yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang telah disepakati.

Sebelumnya kesepakatan Komisi IV DPRD Polman bersama Tim Banggar dan pemerintah daerah, warga dapat berobat gratis.

Program itu pula juga sering digaungkan Bupati Andi Ibrahim Masdar dalam kesempatan bertemu masyarakat.

"Bahwa kalau anda warga Polman yang sakit dan ingin mendapatkan pelayanan cukup gunakan saja KTP Polman nya, maka akan dilayani secara gratis," ungkapnya.

Namun, lanjut Rusnaedi kenyataan yang terjadi di lapangan belum sesuai harapan yang dicita-citakan.

Ia mengungkapkan harusnya itu menjadi perhatian penting, lantaran sudah dianggaran kurang lebih Rp 40 miliar.

Dana tersebut untuk menanggulangi tanggungan 96 persen lebih untuk pembiayaan tanggungan UHC.

Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan secara Gratis, utamanya bagi masyarakat kurang mampu dan yang belum punya BPJS.

Disebutkan sudah beberapa kali komisi IV DPRD memanggil untuk rapat dengar pendapat membahas hal tersebut.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved