Hari Buruh

Hari Buruh, FPPI Mamuju Ingatkan Pemerintah Daerah Tegasi Perusahaan Nakal

Mahasiswa Universitas Tomakaka Mamuju itu mengatakan, konteks buruh pada umumnya di Indonesia masih sangat memprihatinkan. 

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Irfan
Aktivis FPPI Mamuju Muhammad Irfan 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Aktivis Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Irfan memberikan tanggapan soal momentum Hari Buruh yang diperingati pada Senin 1 Mei 2023. 

Mahasiswa Universitas Tomakaka Mamuju itu mengatakan, konteks buruh pada umumnya di Indonesia masih sangat memprihatinkan. 

Karena dari data Kementerian Ketenegakerjaan (Kemenaker) sepanjang tahun 2022 lalu ada 25 ribu pekerja se Indonesia  di PHK secara sepihak. 

"Buruh kita di Indonesia masih sangat memperihatinkan, kesejahatraan para buruh belum mereka dapatkan. Ditambah dengan PHK secara sepihak," kata pria asal Kalukku itu kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (1/5/2023). 

Menurut Irfan, kondisi ekonomi politik di Indonesia juga carut marut di mana para wakil rakyat tidak memikirkan kepentingan kaum buruh. 

Hal itu ditandai dengan, para wakil rakyat melakukan pengesahan undang-undang cipta kerja yang dinilai merugikan kaum buruh. 

"Pemerintah dan DPR sudah tidak lagi berpihak sama rakyat Indonesia, khususnya buruh.Mereka justru berpihak dengan perusahaan serta mementingkan pekerja asing," tuturnya. 

Kemudian,untuk di Sulawesi Barat pemerintah daerahnya juga dinilai tidak memiliki sikap tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang tidak ikut aturan pemerintah. 

Seperti dalam aturan Upah Minimun Regional (UMR) terkadang tidak diikuti oleh perusahan yang ada di Sulbar. 

"Pemprov Sulbar serta Pemda Mamuju harus punya startegi dan tidak takut terhadap perusahaan yang tidak mengikuti aturan yang dibuat oleh pemerintah," bebernya. 

Lanjut Irfank menjelaskan, kewajiban dari pemerintah pusat dan DPR adalah harusnya perpu cipta kerja itu jangan dipaksakan jika merugikan rakyat. 

Para pekerja penting kiranya untuk memberanikan diri ketika haknya tidak terpenuhi, jangan lagi ada rasa ketakutan karena setiap pekerja memiliki hak yang sama. 

"Pemerintah di Sulbar khsusunya di Mamuju juga harus memiliki tindakan tegas terhadap perusahaan yang nakal di Sulbar ini, jangan mereka merajalela di Sulbar untuk mengeksploitasi sumber daya manusianya kita," ujar dia. 

Karena itu dimomentum Hari Buruh, FPPI Mamuju akan menggelar aksi unjuk rasa peringati Hari Buruh pada Selasa (2/5/2023) besok. 

"Besok kami akan aksi dan ajak para kaum buruh dan mahasiswa menyuarakan hak-hak para kaum buruh di Sulbar." Pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved