Berita Majene

Warga Rangas Majene Antusias Saksikan Pappasilomba Lepa lepa

Lepa-lepa adalah jenis perahu paling sederhana yang terbuat dari batang kayu yang bagian tengahnya dikeruk.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Hasan Basri
Ratusan warga menyaksikan lomba perahu pesisir Pantai Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (26/4/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Ratusan warga memadati pesisir Pantai Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (26/4/2023).

Mereka sangat antusias menyaksikan "Pappasilomba Lepa lepa" yang pertama kali digelar di daerah itu.

Lepa-lepa adalah jenis perahu paling sederhana yang terbuat dari batang kayu yang bagian tengahnya dikeruk.

Ukurannya  tiga sampai empat meter panjang, lebar 0,5 meter, kedalaman lambung 0,40 meter, dan tebal lambung sekitar dua cm.

Untuk menggerakkannya digunakan “bose” (dayung) yang juga sebagai kemudi.

Sedikitnya 26 perahu ikut memacu adrenalin dalam lomba tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Nasa Tammalassu mengatakan kegiatan lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Posasoq Mandar.

Acara ini diawali dengan ritual Mappauli atau mappande sasiq yang dikenal melarung sesajen ke laut.

Setelah dilanjutkan dengan lomba perahu yang pesertanya adalah warga setempat.

"Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antar para nelayan di lingkungan Rangas," ujar Nasa kepada tribun.

Selain lomba perahu, panitia juga mengadakan lomba ikat bulu ayam atau dalam bahasa mandar  Silumba Mattuyuq bulu manu.

Setelah itu, nelayan juga bakal gelar arak arakan kapal Posasiq di pesisir Pantai Rangas Majene.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved