Ramadan 2023

Profil Masjid Nurul Hidayah Topoyo, Masjid Termegah di Mamuju Tengah Dibangun 1987

Masjid Nurul Hidayah Topoyo dibangun tahun 1987 ini di inisiasi oleh almarhum H. Sukardi yang saat itu juga menjabat sebagai kepala desa.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Masjid Nurul Hidayah Topoyo, Jl. Tintilingan Desa Topoyo, Mamuju Tengah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Masjid Nurul Hidayah atau lebih dikenal dengan masjid Raya Topoyo ternyata awalnya terbuat dari kayu.

Masjid Nurul Hidayah Topoyo dibangun tahun 1987 ini di inisiasi oleh almarhum H. Sukardi yang saat itu juga menjabat sebagai kepala desa.

Hal ini diutarakan ketua Pembangunan Masjid, H. Sahrul Sukardi yang merupakan putra almarhum H. Sukardi.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (30/3/2023) H. Sahrul menjelaskan awal mula dibangunnya masjid Nurul Hidayah.

"Kalau tidak salah dibangun sekitar tahun 1987, kala itu saya masih duduk disekolah dasar, "kenang H. Sahrul yang juga anggota DPRD Mamuju Tengah ini.

Ia katakan, awalnya dibangun hanya menggunakan kayu dan berlantai papan.

"Alhamdulillah, setelah mengalami beberapa renovasi masjid tersebut sudah permanen, " Tuturnya.

Luas bangunan masjid yang saat ini berukuran 38 x 38 meter ini tampak kokoh dan megah.

Sementara penyejuk ruangan menghiasi setiap sudut ruangan.

"Agar jamaah lebih nyaman beribadah, kami pasang sebanyak 25 titik air condisioner (AC), " Pungkasnya. 

Masjid Nurul Hidayah memiliki dua lantai dengan kapasitas 1.400 jamaah. 

Selain terbesar, masjid ini juga terbilang megah diantara masjid yang ada daerah berjuluk Bumi Lalla Tassisara ini.

Terletak di pusat kota Topoyo, Jl. Tintilingan Desa Topoyo, Mamuju Tengah, masjid ini selalu ramai didatangi jamaah dari berbagai kalangan.

Terutama bulan ramadan, banyak jamaah yang memanfaatkan masjid ini untuk beristirahat sembari melakukan aktivitas ibadah.

Seperti mengaji, salat sunnah hingga menunggu masuknya salat fardhu.   

Selain itu masjid Nurul Hidayah Topoyo ini juga menyediakan menu buka puasa gratis.

Setiap harinya, panitia menyediakan 700 porsi menu buka puasa.

Hal ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, dan sudah menjadi tradisi disetiap bulan ramadan.

Para donatur menu buka puasa ini berasal dari para jamaah, baik perorangan maupun kelompok.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved