Ramadan 2023

MENGENAL Masjid Jami Nurul Muttahidah, Masjid Pertama di Mamuju yang Diprakarsai Imam Lapeo

Jika dilihat sekilas, pasti Anda tak akan mengira bahwa ini masjid tertua di Mamuju, mengingat telah banyak dilakukan ubahan dari bentuknya semula.

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Masjid Jami Nurul Muttahida, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulbar. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Berbicara tentnag jejak Islam di Mamuju, pasti tidak akan terpisah dari keberadaan Masjid Jami Nurul Muttahidah yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Bentuknya kini memang sudah lebih bagus karena telah banyak direnovasi, namun inilah masjid pertama dan tertua di Kabupaten Mamuju, yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Barat.

Jika dilihat sekilas, pasti Anda tak akan mengira bahwa ini masjid tertua di Mamuju, mengingat telah banyak dilakukan ubahan dari bentuknya semula.

"Masjid ini diprakarsai pembangunannya oleh KH Muhammad Thahir atau akrab disapa Imam Lapeo pada 1928 ketika itu bersama sejumlah masyarakat di Mamuju. Saat itu masjid ini belum sebesar ini, bahkan lebih mirip musholla," ujar Ketua Pembangunan Masjid Nurul Muttahida Mustafa Kampil saat ditemui awak Tribun Sulbar, Jumat (10/3/2023).

Pekerja menegecat menara masjid Jami Nurul Muttahidah
Pekerja menegecat menara masjid Jami Nurul Muttahidah (Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com)

Saat awal dibangun, lanjut Mustafa, masjid Masjid Jami Nurul Muttahida dibangun dengan sumber daya seadanya, berdinding papan dan atap rumbia.

Sembari menuturkan, masjid ini pula menjadi pertanda keberadaan Islam di Kabupaten Mamuju kala itu.

Imam Lapeo kala itu menyarankan masyarakat Kayulangka, Binanga, dan Kasiwa agar segera membangun sebuah masjid pertama di Mamuju.

Untuk diketahui, Imam Lapeo merupakan ulama besar di Sulawesi barat yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Tanah Mandar.

Seorang sufi yang dikenal akan kecerdasannya, keberaniannya dan sifatnya yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, yang terbukti telah melahirkan sejumlah ulama.

Imam Lapeo merupakan orang yang paling berjasa dalam penyebaran islam di Tanah Sulawesi Barat. Sosok beliau menjadi panutan dan suri tauladan masyarakat kala itu. Jasa beliau bagi masyarakat Sulbar sangatlah besar. Salah satu cara dakwah beliau adalah dengan membangun masjid, termasuk Masjid Jami Nuruk Muttahidah ini.

Tercatat, 17 masjid yang dibangun olehnya tersebar se-Sulbar.

"Jadi sebelum bernama Nurul Muttahidah, masjid ini dulunya bernama Masjid Jami Kayulangka. Karena awalnya dulu itu pembangunannya di Kayulangka yang berada di pinggir pantai. Kemudian seiring waktu terus diperbaharui pembangunannya hingga sekarang ini dan berubah nama menjadi Masjid Jami Nurul Muttahidah," tambah Mustafa.

Masjid ini mampu menampung 1.000 jamaah, karena memiliki dua lantai area ibadah, dan bangunannya lebih modern.

Mustafa juag menyebutkan, selain tempat ibadah, masjid ini juga kerap menjadi tempat pengajian sekaligus sebagai tempat wisata religi atau wisata sejarah.

Dari pantauan wak Jurnalis Tribun Sulbar, bentuk modernnya seperti kebanyakan masjid, memiliki sebuah kubah serta menara yang sedikit menambah kemegahan masjid.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved