Bernardo Tavares Masih Menyimpan Trauma, Jelang PSM Lawan Persik di Stadion BJ Habibie

Kemudian usai pertandingan, Pluim dijatuhi larangan bermain di enam pertandingan.

"Pada saat itu setelah pertandingan, kalian tahu apa yang terjadi, pemain kita (Pluim) dihukum enam pertandingan. Saya tidak tahu ini hukuman seberbahaya apa, mungkin Pluim punya senjata yang ditodongkan kepada wasit sehingga dia harus dihukum enam pertandingan," kelakar juru taktik 42 tahun ini.

Tak hanya itu, Tavares juga soroti kinerja wasit di pertandingan terakhir PSM Makassar lawan Persib Bandung.

Sejumlah keputusan keliru juga dilakukan sang pengadil lapangan. Ia mengklaim, lawan Persib, dua penalti layak didapatkan timnya, tapi tidak diberikan.

Ada pula pemainnya tidak offside, justru dinyatakan offside oleh wasit.

"Saya lihat terlalu besar pressure tim sebelah (Persib) kepada wasit. Saya kira wasit pada saat itu membuat beberapa keputusan yang membingungkan. Dua offside diberikan kepada kita seharusnya tidak offside. Dua penalti saya kira layak didapatkan kepada kita. Momen Yuran dan Yakob di babak pertama, tapi tidak diberikan kepada kita," ungkapnya.

Padahal jika melihat kejadian serupa yang dilakukan anak asuhnya lawan Bali United, harus timnya dapat penalti lawan Persib.

Safruddin Tahar ketika lawan Bali United dinilai melanggar Irfan Jaya, sehingga berbuah penalti

"Kalau misalnya kejadian penalti dilakukan Safruddin Tahar lawan Bali, yang sebabkan penalti kepada tim kita, saya kira dua momen ini (lawan Persib) lebih jelas. Sananta tidak offside, tapi diputuskan offside pada saat itu," keluh mantan talent scouting FC Porto ini.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Jelang Lawan Persik, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Ternyata Masih Menyimpan Trauma, https://makassar.tribunnews.com/2023/02/18/jelang-lawan-persik-pelatih-psm-makassar-bernardo-tavares-ternyata-masih-menyimpan-trauma?page=2.