Berita Majene

Suami Pasien RSUD Majene Ungkap Kondisi Istrinya Terkini Usai Diduga Dilecehkan Perawat

R mengaku sudah diambil keterangannya oleh penyidik bersama istrinya sekalian dengan laporannya.

|
Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
RSUD Kabupaten Majene 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Suami R korban dugaan pelecehan oleh seorang perawat Rumah Sakit Umum (RSUD) Majene telah melaporkan kasus menimpa istrinya ke Polres Majene.

R mengaku sudah diambil keterangannya oleh penyidik bersama istrinya sekalian dengan laporannya.

"Kalau keterangan pertama saya dan istri saya sudah dimintai keterangan di rumah sakit," kata R kepada tribun melalui telepon selulernya.

Ia diperiksa di rumah sakit karena belum bisa menghadiri panggilan pemeriksaan di Polres lantaran kondisi istrinya belum stabil.

R mengungkap kondisi terkini istrinya pasca dugaan pelecehan tersebut dilakukan oleh oknum perawat.

"Tentu masih trauma, makanya istri saya mau cepat cepat ke luar rumah sakit dan dirujuk ke rumah sakit Polewali," ujarnya.

Istrinya sendiri sudah dirawat di RSUD Polewali sejak Rabu dua hari lalu.

R juga menyampaikan alasan sehingga baru melaporkan kasus ke Polisi karena dengan beberapa pertimbangan.

"Saya punya alasan kuat kenapa baru dilaporkan. Ini saya pentingkan keselamatan istri saya dan kondisi istri saya sangat lemah," kata R

Sementara IS membantah keras semua tuduhan korban.

Bantahan IS disampaikan langsung Direktur RSUD Majene dr Nurlina kepada wartawan, Minggu (12/2/2023).

Penyampaian keterangan kepada media didampingi langsung sejumlah pejabat rumah sakit, termasuk IS.

Menurut dr Nurlina, tuduhan pasien terhadap pegawainya tidaklah benar.
IS dianggap sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP.

"Sesuai dengan penyampaian IS kepada kami apa yang disampaikan pasien di media tidak benar. Karena dia menjalankan profesinya sebagai perawat," kata dr Nurlina.

Menurutnya pada saat kejadian sesuai dituduhkan,kondisi ruang perawatan tidak sepi.

Ada beberapa pasien dirawat di ruangan yang sama.

Nurlina juga mempertanyakan jika benar pegawainya melecehkan pasien, kenapa baru kali ini dipersoalkan.

Pasalnya pasien dirawat sejak 18 Januari sampai 28 Januari.
Sementara kejadian diduga dialami korban sejak tanggal 22 Januari.

"Pada saat tanggal 18 sampai 28 Januari tidak masalah, ," ujarnya.(san)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved