Penculikan Anak

Kronologi Siswa SD Inpres 1 Binanga Mamuju Hampir Diculik, Ditawari Rp 100 RIbu Tapi Kabur

Siswa SD Inpres 1 Karema mengaku diiming-imingi uang Rp 100 ribu dan diajak naik ke atas mobil oleh dua pria tak dikenal dan menggunakan masker.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
Kepala Sekolah SD Inpres 1 Binanga Marlina Majid ruangnya di Jl Ir Juanda, Kelurahan Mamunyu, Mamuju, Rabu (8/2/2023) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Aksi percobaan penculikan anak di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), viral di media sosial grup WhatsApp di Mamuju.

Siswa SD Inpres 1 Karema mengaku diiming-imingi uang Rp 100 ribu dan diajak naik ke atas mobil oleh dua pria tak dikenal dan menggunakan masker.

Anak itu menceritakan kepada gurunya, awalnya dia pulang ke rumah se pulang sekolah di sore hari, dan saat dalam perjalanan anak itu dihampiri sebuah mobil.

"Saya jalan langsung ada mobil singgah dan orang itu tawari saya uang Rp 100 ribu naik di mobil om,  tapi saya bilang jangami om tidak usah dan dia paksa saya terus naik mobil. Lalu saya teriak minta tolong," ungkap anak SD Inpres 1 Binanga melalui  video beredar.

Dalam video beredar anak itu mengaku, di atas mobil ada dua pria memakai topi dan masker ciri-ciri berkuku panjang dia menggunakan mobil hitam.

"Kejadianya di jalur dua jalan sepi, pada saat saya minta tolong tidak ada orang yang keluar menghampiri saya," pungkas anak itu.

Kepala Sekolah SD Inpres 1 Binanga Marlina Majid mengatakan, saat kejadian dirinya tidak berada di sekolah dan laporan dugaan penculikan anak itu saat mengkonfirmasi guru di sekolah.

"Jadi saya tidak tahu awal kejadian itu, tapi setelah saya konfirmasi (telepon) guru, anak itu mengaku kepada gurunya dan videokan lalu disebarkan ke media sosial," ungkap Marlina saat ditemui di ruangnya di Jl Ir Juanda, Kelurahan Mamunyu, Mamuju, Rabu (8/2/2023).

Namun kata dia, kepolisian sudah menghubungi pihak sekolah untuk mempertanyakan kasus percobaan penculikan siswa tersebut.

Kemudian, kepolisian sudah mendatangi rumah siswa tersebut dan menanyakan langsung kepada anak yang bersangkutan.

"Setelah polisi mengkonfirmasi ke rumahnya langsung anak itu menjawab seusai yang ada di video. Artinya dalam video itu tidak ada rekayasa atau hoax," ujarnya.

Kata dia, pemerintah kelurahan dan TNI-Polri sudah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan dari pihak sekolah.

Dia menambahkan, akibat dari kejadian itu Marlina menghimbau kepada siswa dan orangtua siswa agar datang langsung menjemput anaknya.

"Kita tidak biarkan pulang kalau tidak ada orangtua yang datang langsung menjemput anaknya. Kita mesti tetap waspada," ungkapnya.

Terpisah Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir menyatakan, kepolisian sudah turun tangan dan sudah menemui kepela sekolah dan orangtua anak tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved