Mesin Ubah Sampah Jadi Paping Blok Rp 800 Juta Polman Nganggur Tak Terpakai

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Mesin pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polewali Mandar (Polman) tak kunjung beroperasi.

Padahal mesin untuk mengurangi sampah tersebut dibeli pada pertengahan Desember 2022 lalu, dengan harga kurang lebih Rp 800 juta.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Rabu (1/2/2023) mesin itu masih terparkir di kantor DLHK Polman, Jl R.A. Kartini, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali.

Mesin itu ditutupi terpal, bahan bakunya dominasi dari besi, kemudian di cat biru.

Mesin itu didatangkan dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, fungsinya untuk mengubah sampah jadi bernilai ekonomi.

Kepala sub bagian, keuangan, perencanaan dan pelaporan, DLHK Polman, Rahman, mengatakan mesin itu dapat mengubah sampah jadi paping blok.

"Mesin ini dapat memisahkan sampah basah dan sampah kering, lalu sampah kering berupa plastik dapat dibuat jadi paping blok," ujar Rahman saat ditemui di ruangannya.

Ia mengatakan pengelolaan sampah plastik jadi paping blok itu dapat mengatasi 16 ton sampah dalam satu hari.

Sehingga, kata Rahman selain dapat mengurangi sampah, dapat pula menjadikan sampah jadi nilai ekonomi.

Namun, mesin sampah lima jenis dan fungsinya berbeda beda itu, hingga saat ini belum juga beroperasi.

Itu lntaran tidak adanya lahan atau lokasi yang menjadi tempat beroperasinya mesin sampah tersebut.

"Kemarin rencananya di Tempat Pengelolaan Ikan (TPI) di Polewali, namun ditolak oleh masyarakat sekitar," lanjutanya.

Rahman mengatakan, alasan masyarakat menolak lantaran khawatir baunya sampah dan pencemaran lingkungan.

Padahal, mesin pengelolaan sampah tersebut dapat mengurai atau memilah sampah basah dan sampah plastik.

"Andai kita diberi kesempatan untuk fungsikan ini alat, pasti sudah beroperasi di Desember 2022 lalu," ungkapnya.