Uji Publik Data Rumah Terdampak Gempa Tahap Dua, BPBD Mamuju Tunggu Sanggahan Masyarakat

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju gelar uji publik hasil assesmen data rumah terdampak gempa tahap dua, Rabu (25/1/2024).

Kepala BPBD Mamuju, Muhammad Taslim mengatakan, setelah uji publik pihaknya menunggu sanggahan masyarakat hingga tujuh hari ke depan.

"Terhitung sejak hari ini, jika tidak ada, maka data penerima dana stimulan tahap dua akan dikirim ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ungkap Taslim di Kantor BPBD Mamuju, Jl Poros Mamuju-Majene, Kelurahan Binanga, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (25/1/2023).

Meski begitu, dia menambahkan jika selama tujuh hari masa uji publik terjadi banyak sanggahan, akan dilakukan perpanjangan untuk memastikan data yang diterima BNPB valid.

"Totalnya menjadi 14 hari masa uji publik, dengan catatat masyarakat yang menyanggah masuk daftar data tahap dua," jelasnya.

"Dana assesmen yang digunakan sejak Desember 2022 sebesar RP 500 juta," sambungnya.

Penyanggah disyaratkan membawa bukti telah terdata oleh BPBD Mamuju, membawa gambar rumah yang dimaksud, juga Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Dan persyaratan lainnya yang sudah ditetapkan BPBD Mamuju melalui tim asesmen," tambah Taslim.

Indikator assesmen dilakukan berdasarkan data keluarga dan rumah warga yang bersangkutan.

Data rumah rusak yang diterima BPBD Mamuju berdasarkan laporan masyarakat berjumlah total 19.805 dengan rincian sebagai berikut:

- Kecamatan Kalukku-Bonehau: 3.120

- Kecamatan Mamuju: 6.070

- Kecamatan Simboro: 4.799

- Kecamatan Tapalang: 1.909

- Tapalang Induk: 2.399