Gempa Bumi Maluku

Getaran Terasa hingga Australia dan Papau, Peringatan Dini Tsunami Gempa Bumi M 7,9 Maluku Usai

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa bumi magnitudo 7,9 mengguncang Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku.

Editor: Nurhadi Hasbi
tribunnews
Ilustrasi gempa bumi berpotensi tsunami di Maluku 

TRIBUN-SULBAR.COM - BMKG mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tektonik magnitudo 7,9 mengguncang Maluku Tenggara, Maluku, 00.47.30 WIB.

"Peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa Magnitudo: 7,5, 10-Jan-23 00:47:33 WIB dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG melalui akun twitter resminya.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa bumi magnitudo 7,9 mengguncang Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku.

Peringatan dini tsunami tersebut untuk wilayah Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,5.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Jenis dan Mekanisme Gempabumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Dampak Gempabumi

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Dobo, Tiakur IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dan Piru II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Terasa hingga Australia

Bahkan, guncangan gempa ini dilaporkan terasa hingga Australia.
Media asing seperti Mirror dan Independent.ie memberitakan guncangan tersebut dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Darwin, Australia Utara.

Jarak antara pusat gempa hingga Darwin sekitar 500 km.

Meski begitu, Pusat Peringatan Tsunami Australia tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayahnya.

Menurut BMKG, gempa M 7,9 ini berlokasi pada 7.25 Lintang Selatan dan 130.16 Bujur Timur.

Gempa berada pada 150 km Barat Laut Maluku Tenggara Barat.

BMKG juga menyebut kedalaman gempa 131 km.

Gempabumi Susulan

Hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M5,5 dan terkecil M4,1.

Hasil Pemodelan Tsunami

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempabumi M 7,9 10 Januari 2023 di Maluku Tenggara Barat, Maluku menunjukkan adanya Potensi Tsunami dengan tingkat ancaman Siaga dan Waspada.

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter update (Mw 7,5), tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Observasi Tsunami

Berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi (Seira, Adaut, Lirang, dan Larat), tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.

Pengakhiran Peringatan Dini Tsunami

Peringatan Dini Tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB.

Rekomendasi

Mengingat Peringatan Dini Tsunami telah berakhir, masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved