Berita Mamuju Tengah

Sejak 2013 Hingga 2022, HIV AIDS di Mateng Terdapat 22 Kasus, Empat Penderita Meninggal Dunia

Lanjut Nuryadin, dimana tingkat pemahaman dan pengetahuan serta adanya stigma negatif dan diskriminasi dilingkungan masyarakat

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Ilham Mulyawan
Int
ilustrasi - penderita hiv/aids 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sebanyak 22 kasus HIV AIDS ditemukan Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, empat pasien berakhir dengan kematian.

Kasus tersebut terhitung sejak 2013 atau awal berdiri Mamuju Tengah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) hingga awal Desember 2022.

"Sebanyak 4 penderita meninggal dunia," ujar Nuryadin bagian fungsional Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju Tengah, Kamis (8/12/2022).

"Salah satu faktornya karena lambat ditemukan, artinya mereka memeriksakan kondisi kesehatan saat mereka sudah drop, dan itulah menjadi salah satu maslah terbesar diprogram pencegahan dan pengendalian HIV ini," ia menambahkan.

Lanjut Nuryadin, dimana tingkat pemahaman dan pengetahuan serta adanya stigma negatif dan diskriminasi dilingkungan masyarakat sehingga penderita enggan memeriksakan diri.

Ia pun menambahkan, untuk tahun 2022 ini hanya ada satu kasus ditemukan.

"Dan sedang menjalani pengobatan, "sebutnya.

Ia pun menegaskan, bahwa obat HIV tersebut hanya mempertahkan kehidupan, bukan menyembuhkan.

Nuryadin menjelaskan, bahwa HIV tidak menimbulkan gejala khas sehingga inilah yang membuat penderita tidak menyadari.

Terutama yang namanya fase jendela, dimana fase ini memakan waktu kurang lebih 5 hingga 10 tahun sejak terinfeksi baru menimbulkan gejala.

Ia juga menjelaskan bahwa penyakit HIV ini menular tapi tidak dengan mudah.

"HIV ini hanya bisa hidup pada cairan tertentu pada manusia, diantaranya darah, cairan kelamin dan ASI, diluar itu tidak ada penularan, " Terang Nuryadin.

Ia pun mengatakan untuk pencegahan penularan HIV ini Dinkes dan Puskesmas hingga ke tingkat Pustu setiap bulan rutin dilakukan penapisan atau screening.

Screening dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap beresiko, seperti penderita TBC, ibu hamil serta penderita infeksi menular seksual maupun pada kelompok yang memiliki penyimpangan seksual.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul BahriBahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved