Beras Bulog

900 Ton Beras Bulog Mamuju Bisa Penuhi Kebutuhan Warga hingga Desember 2022

Bulog Mamuju menyebut banjir bandang di Kalukku tidak mengganggu stok beras yang ada dan tetap cukup hingga Desember 2022.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Para pegawai Bulog Mamuju saat menggelar pasar murah di Jl Abdul Syakur, Kelurahan Karema, Mamuju, Jumat (4/11/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memastikan persediaan stok beras hingga akhir 2022 mencukupi.

Bulog Mamuju suplai ke beras untuk Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu.

Asisten Manager Bisnis Bulog Cabang Mamuju, Andi Muh Awaluddin, mengatakan stok beras saat ini ada 900 ton.

Dikatakan meski sempat terjadi banjir bandang di Kecamatan Kalukku, pada bulan lalu.

"Tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan realisasi penyerapan beras dari petani," ujar Andi Muh Awaluddin saat ditemui di kegiatan operasi pasar murah Jl Abdul Syukur, Kelurahan Karema, Mamuju, Jumat (4/11/2022).

Diketahui, banjir bandang tersebut, juga merendam puluhan hektar sawah milik para petani.

Namun, tidak berpengaruh signifikan terhadap serapan beras Bulog Cabang Mamuju.

Hal itu, lantaran para petani di Kalukku baru selesai panen, sebelum terjadi banjir bandang.

"Jadi tidak berpengaruh signifikan, karena baru-baru sudah panen, alhamdulillah stok sekarang masih cukup," lanjut Andi Muh Awaluddin.

Dikatakan, Bulog Mamuju, terus berupaya semaksimal mungkin dalam penyerapan gabah yang dikemas menjadi beras.

Selain faktor alam, kendala yang sering dihadapi dalam penyerapan yakni harga gabah yang naik turun.

"Sehingga kita juga bekerja sama dengan beberapa penggilingan lokal dalam penyerapan beras," lanjutnya.

Stok beras 900 ton tersebut mencukupi untuk persediaan empat bulan atau hingga akhir tahun kedepan.

Selain beras, minyak goreng dan gula pasir sebagai komoditas utama Bulog juga stoknya cukup hingga akhir tahun ini.

Ia juga menyampaikan, Bulog Mamuju saat ini terus memantau gejolak harga di pasar tradisional.

Salah satunya bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulbar menggelar operasi pasar murah di dua titik berbeda.

Pasar murah itu sebagai jawaban naiknya sejumlah bahan pokok di pasar, yang berlangsung sejak Kamis (3/11/2022) kemarin. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved