Berita Mamuju
Warga Tambi Tolak Pembangunan Arteri Tahap II, Begini Saran Anggota DPRD Mamuju Agar Tak Ada Polemik
Dirinya meminta, pemerintah melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Penolakan rencana pembangunan proyek Jalan Arteri 2 di Lingkungan Tambi menuai respon anggota DPRD Kabupaten Mamuju.
Ketua Komisi I DPRD Mamuju Sugianto menuturkan, proyek tersebut telah dirancang jauh hari.
Namun, pada awalnya proses pengukuran atau pengecekan lahan tidak membelah pemukiman.
"Awalnya itu di luar setahu saya, persis seperti Arteri yang sekarang," ujar Sugianto saat ditemui di kediamannya, Jl A Depu, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, akan sangat sulit mendekati masyarakat jika tidak betul-betul memperhitungkan segala dampak yang akan ditimbulkan.
Lanjutnya, tidak hanya persoalan banjir atau tutup buka jalan keluar.
Akan tetapi selain pemukiman, di lingkungan tersebut juga terdapat pemakaman yang jelas-jelas akan diselamatkan warga setempat.
"Pemerintah pilih, menyakiti hati masyarakat atau konsolidasikan sampai anggarannya sesuai," kata dia.
Pemangku kebijakan tentunya akan mengeluarkan anggaran lebih besar apabila mau membelah pemukiman.
"Ganti rugi, relokasi, sengketa, dan banyak potensi penolakan lainnya," sambung Sugianto.
Dirinya meminta, pemerintah melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
"Sosialisasikan, tunjukkan desain gambarannya dengan baik," tutupnya.
Sebelumnya, masyarakat Lingkungan Tambi, Kelurahan Mamunyu, Kabupaten Mamuju, Sulbar, dengan tegas menolak rencana pembangunan proyek Jalan Arteri 2.
Warga menyebut, pembangunan jalan arteri akan berdampak buruk bagi warga di perkampungan.
"Kami warga disini sangat menolak pembangunan jalan arteri karena akan membelah perkampungan kami," ungkap Muhammad Ramli, Kepala Lingkungan Tambi saat ditemui wartawan di rumahnya, Lingkungan Tambi, Mamuju, Rabu (19/10/2022).
Ramli menyebutkan, jumlah penduduk semakin bertambah dan saat ini ada 2.700 jiwa yang saat ini bermukim di lingkungan Tambi.
Sehingga, kata dia masyarakat tambi merasa keberatan jika pemerintah melakukan pembangunan jalan arteri ini dibangun ke pemukiman.
"Intinya masyarakat tambi menolak pembangunan arteri ini," tegasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji