Pemilu 2024
Bawaslu Dorong Pemuda Terlibat Aktif Pengawasan Pemilu 2024
Ia pun berharap, agar kolaborasi yang terbangun dengan melibatkan peran pemuda khususnya memanfaatkan media sosial.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Proses pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang mendorong keterlibatan berbagai kalangan.
Salah satunya, para pemuda ikut serta mengawasi Pemilu 2024 mendatang.
"Makanya sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif Bawaslu Mamuju ini bagian untuk mendorong kalangan pemuda turut mengawasi," kata Ketua Bawaslu Sulbar Fitrinela Pattonangi, saat ditemui di Hotel Srikandi Jl Pattalunru, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Selasa (27/9/2022) malam.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Mamuju Perkuat Sentra Gakkumdu bersama Polisi dan Kejaksaan
Baca juga: Komisioner Bawaslu Sulbar 2022-2027 Segera Dilantik, Mulai Bekerja 23 September
Sementara itu, harus ada upaya penguatan pengawasan secara berjenjang.
Sehingga, semua elemen terlibat aktif melakukan pengawasan khusus Pemuda.
"Jadi bisa dipahami bahwa tugas pengawasan bukan hanya secara struktural oleh Bawaslu tetapi seluruh pihak terlibat melakukan pengawasan," ujar Fitrinela
Dengan demikian, mantan komisioner KPU Polman itu mengajak pemuda dapat memanfaatkan waktu untuk terlibat dalam proses-proses pengawasan.
Dengan demikian, pengawasan Pemilu 2024 bisa semakin kuat ke depan.
"Kita ingin mencapai output bersama terkait semua proses pelaksanaan tahapan pemilu bisa berjalan lancar kondusif sehingga proses pengawasan bisa tercapai," jelasnya.
Ia pun berharap, agar kolaborasi yang terbangun dengan melibatkan peran pemuda khususnya memanfaatkan media sosial.

Sementara Ketua Bawaslu Mamuju Rusdin mengatakan pengawasan partisipatif ini melibatkan pemuda, OKP dan masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pengawasan pemilu akan datang.
"Apalagi paradigma Bawaslu saat ini mengedepankan penguatan pencegahan dalam pengawasan," terangnya.
Selain itu, partisipasi masyarakat dan pemuda sangat dibutuhkan apalagi mengingat komisioner Bawaslu jumlahnya juga terbatas ditambah beban kerja yang ada semakin berat akibat penyesuaian struktur yang baru dari Bawaslu RI.(*)
Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin