Banyak Evakuasi Ular, Disdamkartan Mamuju Keluhkan Kekurangan Alat Pelindung Diri
Menurut pria yang akrab disapa Bimo itu, kebutuhan alat rescue non kebakaran begitu mendesak.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) belum memiliki peralatan memadai perihal evakuasi.
Kepala Unit (Kanit) Penyelamatan Damkar Mamuju, A Jubair menuturkan setelah berulang kali melakukan evakuasi, dia merasakan banyak kekurangan.
"Salah satunya Alat Pelindung Diri (APD) seperti kacamata anti bisa ular," sebutnya saat ditemui Tribun-Sulbar.com di kantornya, Jl Poros Majene-Mamuju, No.1, Kelurahan Binanga, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Ular Sanca 5 Meter Masuk Rumah Warga Mamuju, Diamankan Petugas Damkar
Baca juga: Lagi-lagi Ular Muncul di Mamuju! Anakan Piton Panjang 80 cm Berkeliaran di Depan Taman Kanak-kanak
Menurut pria yang akrab disapa Bimo itu, kebutuhan alat rescue non kebakaran begitu mendesak.
Pasalnya, sejak Agustus 2022 lalu Disdamkartan Mamuju menerima permintaan penanganan 10 evakuasi beberapa jenis reptil melata.
"Terakhir kemarin yang ular sanca lima meter, kami susah payah karena ukuran yang jauh lebih besar dari biasanya," kata Bimo.

Selain itu, Bimo juga benar-benar berharap adanya penangkaran khusus yang disediakan pemerintah.
Kata dia, selama ini pihaknya bergantung pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulbar untuk dibawa ke penangkaran di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Harapannya ada untuk ular dan juga hewan-hewan endemik Sulawesi seperti Maleo," tutup Bimo. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Zuhaji