Seniman Mamuju Gambar 17 Mural Rayakan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ada beragam cara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Satu di antaranya dengan kegiatan melukis di tembok atau yang disebut mural. 

Itu dilakukan para seniman dari Artstudio Alam Karya bersama aliansi seni rupa Mamuju. 

Mereka mengerjakan mural di dinding tembok lebar sekitar dua meter dan panjang 40 meter. 

Lokasinya berada tepat di Jl Pababari, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, lorong Alam Karya. 

Pengelola Artstudio Alam Karya, Aad, mengatakan rencananya akan melukis 17 gambar. 

Keseluruhan gambar itu mengangkat tema kemerdekaan, mulai dari lambang garuda, hingga para tokoh pahlawan. 

"Ini sendiri merupakan cara kami sebagai seniman dalam merayakan hari kemerdekaan," ujar Aad saat ditemui, Rabu (16/8/2022). 

Dijelaskan bentuk gambar yang dituangkan dalam tembok tersebut masing-masing memiliki arti. 

Gambar burung garuda hingga parah tokoh pahlawan, bentuk penghormatannya para seniman. 

"Untuk temanya sendiri, gambar-gambar yang bisa membangkitkan nasionalisme kita," ucap alumni mahasiswa seni itu. 

Selain itu, terdapat pula gambar-gambar lokalitas, atau keberagaman suku dalam bingkai kebersamaan. 

"Kita juga berharap adanya ruang-ruang ekspresi baru di Mamuju ini, karena kota ditata seperti apa pun tanpa ada seninya pasti kacau," terang Aad. 

Harapan itu ia sampaikan lantaran sulitnya menemukan ruang ekspresi bagi para seniman di Mamuju. 

Bahkan kata Aad, terkadang cukup sulit untuk mengerjakan sebuah seni lantaran terkendala biaya cet. 

Untuk itu ia menyebut, Mural yang ia kerjakan itu disponsori oleh PT Indaco Warna Dunia. 

"Terimah kasih atas support catnya, dan masyarakat sekitar yang menyambut positif kegiatan ini," ujarnya. 

Sementara itu salah satu aliansi seniman Mamuju, Dani, mengatakan tujuan Mural itu untuk rayakan kemerdekaan. 

Dani yang juga seniman dari Bonehau itu, ikut menuangkan beberapa lukisan, diantaranya tokoh pahlawan dan gambar pejuang. 

"Karena kita tidak ikut berjuang, jadi rasa hormat dituangkan melukis pejuang di tembok," ujar alumni seni UNM Makassar itu. 

Ia turut menjelaskan beberapa makna mural, seperti  gambar empat tangan yang masing-masing berbeda warna kulit. 

Yang maknanya beragam perbedaan ras, suku, bahu membahu dalam sebuah perjuangan. 

"Intinya gambar-gambar yang yang bisa membangkitkan rasa nasionalisme kita," ujar pria berambut gimbal itu.(*) 

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli