Pembunuhan Aralle
Kapolda Sulbar Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap Kematian Pasangan Suami Istri di Mamasa
Tim ini dipimpin langsung Direktur Kriminal Umum (Dir Krimum) Kepolisian Daerah Sulbar, Kombes Pol I Nyoman Artana.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN - SULBAR. COM, POLMAN - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus kematian Kepala Sekolah SMAN 2 Buntumalangka, Mamasa, Porepadang (54) dan istrinya Sabrina (50).
Tim khusus dibentuk melibatkan penyidik Polda Sulawesi Barat dan Kepolisian Resor Mamasa.
Tim ini dipimpin langsung Direktur Kriminal Umum (Dir Krimum) Kepolisian Daerah Sulbar, Kombes Pol I Nyoman Artana.
Baca juga: Warga Aralle Mamasa Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Kepsek dan Istrinya
Baca juga: Cari Pelaku Kasus Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Pasustri di Mamasa, Polisi Periksa 7 Saksi
"Kapolda telah membentuk tim gabungan untuk ungkap kasus ini, " kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Pol Syamsu Ridwan kepada tribun, Selasa (9/8/2022).
Perwira tiga bunga ini mengaku belum mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan pasangan suami istri tersebut tewas.
Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa atau mengambil keterangan 11 saksi.
Syamsu Ridwan menambahkan, kematian dua warga Mamasa diduga dibunuh dengan menggunakan benda tumpul.
Pasalnya, korban Porepadang (54) ditemukan luka di kepala bagian kiri, luka lubang di kepala sebelah kanan.
Korban juga mengalami luka di kepala bagian atas dan belakang, bahkan ada darah keluar dari mulut dan hidung.
Sementara istri korban, Sabriani (50) terdapat luka robek terbuka di kepala bagian belakang dari kiri kekanan.
Adapun kedua korban ditemukan pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 07.00 Wita dengan kondisi bersimbah darah.
Mayat kedua korban pertama kali ditemukan oleh anaknya yang sudah tidak bernyawa di dalam kamar belakang miliknya.
Selain menimbulkan korban meninggal, anak korban juga mengalami luka dan di rujuk ke rumah sakit.
Tidak hanya itu, pada saat kejadian, korban juga kehilangan uang sekitar Rp 10 juta dan dompet yang disimpan di bawah tempat tidur. (san)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Polisi-saat-evakuasi-jenazah-korban-di-rumah-korban.jpg)