Berita Mamuju
Mengapa Penting Menjaga Habitat Burung Maleo?, Begini Kata Pemerhati
Dikatakan, tim jaga Maleo mulai membuat penangkaran di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerhati Budaya Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan habitat Burung Maleo di Mamuju, Sulbar, sangat perlu dijaga.
Jika tidak, burung yang dilindungi tersebut terancam punah seiring banyaknya pembangunan.
"Habitat Maleo di Sulbar banyak di Kota Mamuju, beda di tempat lain yang habitatnya di hutan," kata Ridwan, saat hadir dalam program Sulbar Bicara Tribun-Sulbar.com di Jl Martadinata, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: KENAPA Ridwan dan Yusuf Wahil Mau Dokumentasikan Burung Maleo Terancam Punah?
Baca juga: Terancam Punah, Pentingnya Edukasi Jaga Kelestarian Burung Maleo, Ridwan: Telurnya Jangan Diambil
Apalagi, lanjut Ridwan, sudah pernah menemukan kasus seorang satpam menemukan burung Maleo bertelur di pasir bangunan.
Saat itu, pekerja bangunan mulai bekerja tidak sengaja menemukan telur maleo tersebut.
"Inilah yang kita dorong ke Pemerintah ada persoalan terjadi pada kepunahan Burung Maleo," ungkap Ridwan.
Makanya, kata dia, dalam waktu dekat akan melakukan hearing dengan DPRD Sulbar.
Dia menjelaskan, mungkin secara regulasi tidak seperti mangrove yang dilindungi, karena tidak ada tentang habitat maleo di sini.
"Setelah ada data habitatnya itu bisa masuk tata ruang maleo," ujarnya.

Ridwan membeberkan burung Maleo selalu berpasangan.
Kalau, pasangannya mati maka dia tidak mencari lagi pasangan.
"Jadi Maleo itu burung setia. Makanya banyak hal bisa menjadi pelajaran di Burung Maleo," ujarnya.
Dikatakan, tim jaga Maleo mulai membuat penangkaran di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar.
Sebab, aksesnya mudah jika ada pemerintah mau membantu.
"Kita mencontoh di Sulawesi Utara yang masif mengedukasi tentang Burung Maleo, mulai menjaga habitatnya," tandasnya.(*)
Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin