Wisata Mamuju Tengah
Kementerian Pariwisata Dorong Pemanfaatan Wisata Batu Rede di Budong-Budong Mamuju Tengah
Wisata pantai Batu Rede terletak di Desa Budong-Budong Mamuju Tengah berjarak sekitar 12 km dari pusat kota Topoyo nampak terbengkalai.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dorong pengembangan wisata pantai Batu Rede.
Wisata pantai Batu Rede yang terletak di Desa Budong-Budong Mamuju Tengah yang berjarak sekitar 12 km dari pusat kota Topoyo nampak terbengkalai dan tidak terurus.
Untuk itu, melalui kerjasama anggota DPR RI Komisi X, Arwan Aras, Kemenparekraf bersama tim lakukan kunjungan wisata tersebut.
Kunjungan ini sekaligus bimbingan teknis (Bimtek) sebagai upaya mengoptimalisasi kembali destinasi wisata pantai Batu Rede.
“Statement kami dari Kemenparekraf bahwa pemerintah daerah segera memetakan kekuatan destinasi,”Ungkap Koordinator Pengembangan Destinasi II Area II Kemenparekraf, Hendri Karnoza disela pelaksanaan bimtek di pantai Batu Rede, Jumat (30/7/2022), kemarin.
Ia katakan, disini kita liat, ada alam, ada budaya dan wisata buatan, jadi kolaborasi dan sinergitas sangat diperlukan.
“Kami sudah berikan dukungan berupa fasilitas tapi nampaknya belum teroptimalisasi,”ungkapnya lagi.
Untuk itu, pihaknya bersama anggota DPR RI Komisi X beserta para stakeholder lainnya mendorong pemanfaatan wisata pantai Batu Rede dengan melakukan pembinaan.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Sulawesi Kemenparekraf, Agus Suprihastono mengatakan dalam pengembangan wisata ada tiga hal.
“Dalam mengembangkan wisata, kita harus mengenal tiga hal yakni, atraksi, aksebility dan aminitas,”ungkapnya.
Lanjut ia, atraksi ini merupakan pembinaan dari dinas pariwisata setempat, namun bukan berarti bertanggungjawab penuh.
Pemerintah setempat dan dinas pariwisata serta masyarakat harus punya komitmen untuk membangun pariwisata.
“Nah, kaitannya dengan aksebility atau akses, tentu perlu kolaborasi, ada dukungan dari kementerian lain atau dinas terkait untuk melakukan perbaikan akses jalan, jadi tidak bisa sendiri,”ujarnya.
Sementara aminitas itu apa?, perlu dukungan masyarakat atau pengelola wisata untuk menyediakan kenyamanan para wisatawan.
“Seperti menyediakan home stay, kuliner dan sebagainya,”pungkasnya.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri