Berita Majene
VIDEO: Fenomena Tanah Bergerak di Majene, Puluhan Rumah Rusak, Begini Kata BPBD
Kepala BPBD Majene, Ilhamsyah mengatakan puluhan rumah warga di Lingkungan Limboro Barat rusak akibat tanah bergerak.
Penulis: Masdin | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Fenomena alam tanah bergerak hobohkan warga di Lingkungan Limboro Barat, Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Majene, Sulbar.
Akibat pergerakan tanah membuat jalan, juga lantai dan dinding bangunan retak.
Kepala BPBD Majene, Ilhamsyah mengatakan puluhan rumah warga di Lingkungan Limboro Barat rusak akibat tanah bergerak.
"Dipikirkan puluhan rumah terdampak di lingkungan Limboro Barat tersebut, kalo jumlah pastinya itu pihak lurah sementara pendataan," ujarnya saat ditemui di Kantor BPBD Majene, Totoli, Kecamatan Banggae, Kamis (21/7/2022).
Adapaun hasil peninjaan BPBD Majene bersama Tim Akademisi Unsulbar beberapa hari lalu, dikatakan luas wilayah yang alama pergeseran tanah 700 meter persegi.
"Kalo kita melihat kemarin itu memang antara 500 sampai 700 meter persegi, itu terjadinya rekaan tanah yang ada di sana," ungkap Ilhamsyah.
Adapaun langkah sejauh ini BPBD bersama tim ahli dari Unsulbar akan melakukan pengambilan sampel.
"Insyaallah dalam waktu dekat ini pihak Unsulbar sudah melakukan penelitian," lanjut Kepala BPBD Majene itu.
Adapaun penelitian itu untuk mengetahui penyebab pergeseran tanah.
Serta langkah apa yang harus dilakukan untuk antusipasi dampak fenomena itu.
Diberitakan sebelumnya, terjadi fenomena tanah bergerak di Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Salah satu warga Tante, Syahid menuturkan, fenomena itu berdampak pada rumah warga, fasilitas umum hingga akses jalan di daerah tersebut.
Kerusakan berupa pada retak jalan serta lantai dan dinding bangun.
Ia mengatakan fenomena ini telah terjadi sejak tahun lalu.
"Namun, saat itu warga menganggapnya biasa saja," ujarnya, Selasa (19/7/2022).
Masih kata Syahid, baru dua bulan kondisi ini kian parah dan ditambah sering terjadi hujan.
Ia kemudian menambahkan kondisi pergerakan tanah terus terjadi sehingga membuat warga khawatir.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Masdin