Berita Mamuju Tengah

60 Ekor Sapi di Pasangkayu Mati Terserang Virus, Ini yang Dilakukan Distanak Mamuju Tengah

Selain itu, Distanak Mamuju Tengah juga telah mewajibkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) ternak yang keluar masuk di daerahnya.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Samsul Bachri
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mamuju Tengah, Sulbar, Nurwati saat ditemui di kantornya, Jl. Tammauni Pue Ballung, Benteng, Tobadak, Rabu (22/6/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) akan lebih perketat perbatasan.

Hal ini dilakukan pasca informasi puluhan sapi di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar mati akibat terserang virus jembrana.

Selain itu, Distanak Mamuju Tengah juga telah mewajibkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) ternak yang keluar masuk di daerahnya.

Baca juga: 60 Ekor Sapi di Kabupaten Pasangkayu Mati Terserang Virus

Baca juga: Apa Itu Virus Jembrana? Penyebab 60 Ekor Sapi di Pasangkayu Sulbar Mati

Kepala Bidang Peternakan, Distanak Mamuju Tengah, Nurwati, mengatakan, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Pasangkayu, Distanak Mamuju Tengah akan lebih waspada.

“Adanya informasi itu, tentunya kami akan lebih waspada, tetap lakukan sosialisasi dan akan lebih memperketat lagi wilayah perbatasan,” kata Nurwati saat dihubungi, Sabtu (16/7/2022).

Dikatakan, penjagaan hewan ternak yang keluar masuk akan lebih diperketat serta wajib dilengkapi dokumen kesehatan hewan.

“Sejak merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa waktu lalu, kita telah mewajibkan hewan ternak yang keluar masuk memiliki dokumen tersebut ,"ujarnya.

Bahkan, lanjut Nurwati, sebelum lebaran Idul Adha lalu, ada beberapa ekor sapi dari Tikke dan Benggaulu, Pasangkayu di putar balik karena tidak dilengkapi SKKH.

ILUSTRASI: Sejumlah sapi milik warga mati mendadak
ILUSTRASI: Sejumlah sapi milik warga mati mendadak (Tribunnews.com)

“Alhamdulillah hingga saat ini kita di Mamuju Tengah masih aman, belum ada informasi hewan ternak terserang virus, baik PMK maupun virus jembrana,”pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan Sebanyak 60 ekor sapi di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) mati terserang virus Jembrana.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Agus Subekti, saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (16/7/2022).

"Sapi mengalami kelemasan dan sakit ingusan hingga mati secara perlahan," ungkap Agus kepada wartawan.

Menurut Agus, sapi yang mati tersebut mulai bulan lalu di wilayah Kecamatan Tikke, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar).

Selain itu, virus yang mematikan hewan ternak sapi tersebut belum ditemukan obat untuk mencegah paparan virus terhadap sapi.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved