Harga Kelapa Sawit Turun Sebabkan Nilai Tukar Petani Ikut Turun
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani di pedesaan.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar mencatat NTP Sulbar Mei 2022 sebesar 114,00.
Mengalami penurunan sebesar 10,41 persen jika di bandingkan dengan April 2022 lalu.
NTP merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani di pedesaan.
Namun bulan lalu mengalami penurunan, artinya secara umum harga komoditi hasil pertanian dibeli murah.
Sementara harga barang-barang keperluan pertanian seperti pupuk mengalami kenaikan.
"Hasil pantauan harga berbagai komoditi menunjukkan NTP Sulbar turun 10,41 persen," terang Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, BPS Sulbar, Fredy Takaya, saat pers rilis, Kamis (2/6/2022).
Dirincikan komoditi hasil pertanian Sulbar yang mengalami penurunan ialah kelapa sawit, kelapa, kakao, kemiri dan kopi.
Sementara komoditi yang paling memberikan andil terhadap penurunan NTP ialah kelapa sawit.
Ada lima subsektor NTP yang terus mengalami perubahan setiap bulanyan.
Untuk subsektor tanaman pangan, index harga yang diterima petani sebesar 114,29, palawija, padi dan jagung menjadi komoditinya.
Subsektor holtikultura, index harga yang diterima petani sebesar 107,44 atau turun 0,99 persen dibanding bulan sebelumnya.
Komoditas holtikultura yang kena dampak turunya NTP ialah, cabai merah, cabai rawit, bawang daun, bawang merah.
Kemudian kacang panjang, terung, kangkung, semangka, nanas, jeruk, rambutan, pisang, jeruk nipis dan jahe.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Seoranh-petani-sawit-berbaju-loreng-sedang-memikul-kelapa-sawit.jpg)