Antisipasi Bakteri Brucellosis, Sapi di Karantina Pertanian Mamuju Disemprot Disenfektan

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU- Stasiun Karantina Mamuju melakukan penyemprotan disenfektan pada hewan ternak sapi, Sabtu (21/5/2022).

Penyemporotan dilakukan usai ditemukan lima ekor sapi yang terinfeksi bakteri brucellosis yang menyerang sistem reproduksi.

Bakteri ini menular bukan hanya ke sesama hewan ternak tetapi juga ke manusia.

Pantuan Tribun-Sulbar.com, terlihat petugas dari Karantina Pertanian Mamuju melakukan penyemprotan pada sapi.

Kemudian, sapi tersebut juga diperiksa pada bagian mulut dan suhu sapi menggunakan alat Thermo atau pengecek suhu badan sapi.

Baca juga: 10 KK di Desa Kondobulo Kalumpang Mulai Mengungsi Akibat Retakan Tanah

Baca juga: Karantina Pertanian Mamuju Sembelih 5 Ekor Sapi Terinfeksi Bakteri Brucella, Aman Dikonsumsi

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjangkitnya bakteri atau penyakit yang bisa membahayakan sapi tersebut.

Dokter hewan Stasiun Karantina Mamuju, drh Sri Widayati mengatakan, penyemprotan sapi dilakukan agar terhindar dari virus ataupun bakteri.

"Kami sudah cek semua 100 persen aman dan sudah siap dikirim ke Kalimatan," ungka Sri kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui di Karatina Pertanian Kabupaten Mamuju, Jl RE Martadinata, Simboro.

Ia menuturukan, antisipasi yang paling penting adalah seluruh hewan atau sapi yang masuk itu harus menjalani masa karantina 14 hari.

"Harus karantina 14 hari dan wajib dari seluruh Indonesia yang menerapkan, karena harus diperikasa dan dipastikan sehat," pungkasnya.

Sebelumnya, lima ekor sapi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan terjangkit positif penyakit brucellosis

Brucellosis merupakan penyakit keguguran pada sapi dan penyakit ini bisa menular ke manusia.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman