Siap-siap! Pemerintah Isyaratkan Kenaikan Tarif Listrik, LPG 3 Kg & Pertalite, Setuju Nggak?

Pemerintah memberikan sinyal kenaikan tarif listrik, LPG 3 kilogram hingga harga Pertalite tahun 20222 ini.

Penulis: Suandi | Editor: Hasrul Rusdi
dok. BPH Migas
Ilustrasi - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga untuk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite mulai kemarin (12/2/2022). 

Oleh sebab itu, dengan penerapan kembali tarif penyesuaian, tarif listrik pelanggan non subsidi berpotensi mengalami kenaikan.

Kenaikan Pertalite dan Solar

Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar adalah strategi jangka menengah-panjang pemerintah dalam menghadapi tingginya harga minyak dunia.

Harga Pertalite dan Solar sejatinya tak mengalami kenaikan karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Adapun harga Pertalite saat ini masih banderol Rp 7.650 per liter, sementara Solar masih dijual seharga Rp Rp 5.150 per liter.

Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM, khususnya ada periode Ramadan dan Idul Fitri.

Dan meningkatkan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM, serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU.

Selain itu, pemerintah juga berniat untuk menambah kuota Solar sebanyak 2,29 juta kilo liter sehingga menjadi 17,39 juta kilo liter.

Sedangkan, Pertalite ditambah 5,45 juta kilo liter sehingga menjadi 28,50 juta kilo liter.

"Jadi untuk jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar, Pertalite, dan melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi," jelasnya.

Kenaikan Elpiji 3 Kilogram

Kenaikan harga elpiji 3 kilogram bakal diterapkan melalui perubahan formula.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, pemerintah akan menjaga ketersediaan elpiji dan mengurangi impor.

Sehingga dalam strategi jangka pendek juga akan dilakukan peningkatan pendistribusian elpiji 3 kg yang tepat sasaran, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH).

Dan untuk strategi jangka menengah dan panjang bakal dilakukan substitusi ke kompor induksi jaringan gas dengan target bisa mencapai sekitar 1 juta rumah tangga per tahun.

Selanjutnya, dilakukan subsidi komoditas menjadi subsidi langsung ke pengguna.

Kemudian melakukan substitusi dengan dimethyl ether (DME) sehingga akan mengurangi 1 juta metrik ton Elpiji pada 2027, juga melakukan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan pada APBN dan menjaga inflasi.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved