Monitoring ke SPBU, Komisi II DPRD Pasangkayu Ungkap Penyebab Kelangkaan BBM

TRIBUN-SULBAR.COM. PASANGKAYU – Komisi II DPRD Kabupaten Pasangkayu melakukan monitoring ke sejumlah SPBU menindaklanjuti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah ini, Rabu (6/3/2022).

Hasilnya, DPRD Pasangkayu tidak menemukan terjadi kelangkaan BBM dari distributor ke depot SPBU di Pasangkayu.

Ketua Komisi II DPRD Pasangkayu, Muslihat Kamaluddin mengungkapkan, penyebab sehingga sering terjadinya kekosongan BBM di Pasangkayu karena pembatasan kuota dari distributor.

“Ada standar kuota yang diberikan pihak Distributor, yaitu sekitar 8 ton per hari. Jumlah ini tidak cukup untuk jumlah pengguna di Pasangkayu,” katanya.

Disampaikan kondisi itulah yang menjadi kendala dihadapi para owner SPBU di Pasangkayu saat ini, yakni kekurangan kuota yang diberikan pihak distributor.

“Hasil kunjungan kita kali ini, pihak SPBU meminta ke Pemda Pasangkayu untuk mengusulkan ke Kementerian Migas terkait penambahan kuota itu,” jelasnya.

Disampaikan, kondisi ini hampir dialami semua pemilik SPBU di Pasangkayu.

“Sekarang ini sudah tidak ada premium untuk subsidi, sehingga semua beralih ke pertalite. Itulah sebabnya sehingga kuota yang diberikan pihak distributor cepat habis,” jelasnya.

“Untuk mengatasi masalah ini Pemda tidak bisa mengusulkan ke Distributor untuk penambahan kuota karena regulasinya harus ke kementerian,” tambahnya.

Dijelaskan Pemda Pasangkayu, tidak bisa bermohon secara langsung ke distributor untuk penambahan kuota.

“Regulasinya harus ke Kementerian untuk penambahan kuota ini,” jelasnya.

Terkait hasil kunjungan ke lapangan ini, tentunya menjadi bahan evaluasi untuk disampaikan ke Pemda dalam hal ini Bupati Pasangkayu, untuk mengatasi kekurangan kuota di SPBU Pasangkayu,” ucapnya.(*)

Laporan Tribun-Sulbar.com Egi Sugianto