Solar Langka
8 Ton Solar Disuplai ke SPBU Simbuang Mamuju Masih Tidak Cukup
Tiap harinya suplai BBM jenis solar sebanyak delapan ton tersalurkan di SPBU yang berada di pusat kota itu.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebanyak delapan ton Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar tidak cukup untuk penuhi kebutuhan masyarakat kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Seperti di SPBU Simbuang Jl Gatot Subroto, Kelurahan Simboro, yang menjadi langganan antrean mobil truck.
Tiap harinya suplai BBM jenis solar sebanyak delapan ton tersalurkan di SPBU yang berada di pusat kota Mamuju itu.
Namun stok tersebut tak cukup untuk penuhi kebutuhan para pengemudi mobil truck yang membutuhkan solar sebagai bahan bakar.
Antrean mobil truck pun tak terhindarkan setiap harinya, bahkan hingga larut malam menuggu suplai solar.
Pantauan di lokasi, kondisi tersebut kembali terjadi, Selasa (22/3/2022) mulai pagi hingga malam ini.
Mobil truck antre mengular di bahu jalan hingga memenuhi halaman SPBU Simbuang.
Admin SPBU Simbuang Mamuju, Fadri menyebut tiap hari suplai solar yang masuk sebanyak delapan ton.
"Untuk satu hari itu, sebanyak delapan ton, tapi memang selalu terlambat masuk suplainya," terang Fadri via telepon.
Dia menjelaskan suplai solar bersubsidi untuk SPBU Simbuang Mamuju, sebanyak 300 ribu Ton per bulan.
Disalurkan tiap harinya sebanyak delapan ton dari kota Pare-pare Sulawesi Selatan (Sulsel).
Fadri mengungkapkan beberapa hari terakhir stok sebanyak delapan ton tersebut tak cukup.
"Sebab peningkatan konsumsi terus meningkat, di bulan ini, (Maret) sehingga stok sering kehabisan," sebutnya.
"Untuk minta tambahan suplai, itu ada aturan penyaluranya, tapi kami terap komunikasikan ke pimpinan," lanjut Fadri.
Selain itu akses jalan poros Desa Takandeang Botteng, sering macet jadi penyebab lambatnya suplai solar.