Minyak Goreng Langka
Warga Mamuju Harap Ada Solusi Kelangkaan Minyak Goreng Jelang Puasa Ramadan
Salah satu ibu rumah tangga di Mamuju yang ikut mengantre mengaku khawatir denggan kondisi kelangkaan itu.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Kelurahan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) keluhkan kondisi kelangkaan minyak goreng kemasan.
Salah satu ibu rumah tangga yang ikut mengantre mengaku khawatir denggan kondisi kelangkaan itu.
Sebab dalam waktu dekat ini umat muslim akan menyambut bulan Ramadan.
"Ini jagan sampai kalau puasa nanti antre ki juga, pasti tidak dikuat dan setengah matiki juga," terang Fitri saat ikut mengantre minyak goreng kemasan, Kamis (10/3/2022).
Ia mengaku khawatir jika kondisi tersebut berlangsung hingga bulan Ramadan pada April 2022 mendatang.
"Mending harga agak mahal dan stok tersedia, dari pada seperti ini, harus antre berjam-jam," lanjut keluhnya.
Ibu rumah tangga tersebut berharap pemerintah punya solusi mengatasi kelangkaan jelang bulan Ramadan.
Sebab, ia mengaku antrean minyak goreng menyita waktu dan menghambat pekerjaan rumah tangga.
Antrean warga terjadi di Alfamidi, Jl Martadinata, Lingkungam Tambayako, Kecamatan Simboro, Mamuju.
Sebanyak 216 minyak goreng kemasasn satu liter tersedia hingga pukul 09.00 Wita.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, warga pun terlihat antre hingga ke bahu jalan.
Kondisi tersebur disebabkan kelangkaan minyak goreng kemasan di pasar tradisional.
Pihak Alfamidi tersebut mengaku akan menyalurkan semua stok ini hari dan tidak akan menyimpanya.
"Ada 216 pcs, ini hari kami salurkan semuanya, tidak ada yang kami simpan," sebut pegawa Alfamidi, Sudirman.
Pihaknnya menjual dengan harga Rp 14 ribu, per satu liter.
Harga tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Antrean warga pun mengular sejak pukul 07.00 Wita, hingga pukul 08.50 wita, masih terjadi antrean.
Untuk satu pelanggang hanya diberi satu pcs minyak goreng satu liter.
Mangantisipasi antrean secara tertib, ia memberikan nomor urut sesuai jumlah ketersedian stok.
Sehingga warga yang ikut mengantre semuanya kabagian dan tidak ada yang kecewa.
Namun warga tetap saja harus berdesak-desakan untuk memperoleh nomor yang berjumlah 216 antrean.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli