Tak Banyak yang Tahu, Inilah Awal Karir H Ramlan Badawi Sebelum Jadi Bupati Mamasa

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - H Ramlan Badawi, adalah sosok familiar di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Di Mamasa, mungkin tak ada yang tak kenal sosok sederhana itu.

Betapa tidak, H Ramlan Badawi telah hampir satu dekade menjadi Bupati Kabupaten Mamasa.

Meski familiar di kalangan masyarakat Mamasa, namun tak banyak yang tau latar belakang dia sebelum menjadi bupati dua periode.

Baca juga: 2 Dekade Mamasa, Ramlan Badawi: Cukup Banyak Perkembangan

Baca juga: Sisa Setahun Pimpin Mamasa, Ramlan Badawi Akan Lanjutkan Pengabdian Lewat Pencalonan DPR RI

H Ramlan Badawi lahir di Salurindu, 13 Oktober 1960.

Kala itu Mamasa masih bagian dari Kabupaten Polewali Mamasa (Polmas) yang kini lebih dikenal dengan sebutan Polewali Mandar (Polman).

Di Mamasa saat itu hanya ada empat kecamatan, yakni Kecamatan Mamasa, Sumarorong, Pana dan Mambi.

Kampung kelahirannya merupakan wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan Mambi.

Mamasa terbentuk jadi Kabupaten pada 11 Maret 2002, sejumlah wilayah pun dimekarkan dan terpecah menjadi beberapa kecamatan.

Kampung kelahirannya kini masuk wilayah Kecamatan Buntu Malangka, terletak di sebelah barat Kota Mamasa.

Jauh sebelum menjadi bupati, H Ramlan adalah seorang guru.

Dari guru biasa, ia dipercayakan menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Mambi.

Karirnya terus melejit hingga dipercayakan menjadi pengawas.

Beberapa tahun setelah Kabupaten Mamasa terbentuk, ia dipercayakan menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan.

Saat itu M Said Saggaf menjabat sebagai Bupati Mamasa.

Periode M Said Saggaf berakhir pada 2008, Bupati Mamasa lalu dijabat Obednego Depparinding.

Memasuki tahun kedua di masa pemerintahannya, Obednego Lengser dari jabatannya pada awal tahun 2012.

Ia lalu digantikan H Ramlan Badawi, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati.

Pada Pilkada tahun 2013, H Ramlan terpilih menjabat bupati hingga tahun 2018.

Di tahun 2018 Pilkada kembali digelar dan Ramlan Badawi kembali terpilih bersama wakilnya Marthinus Tiranda.

Usia Mamasa memasuki dua dekade sementara H Ramlan Badawi sudah hampir satu dekade menjabat Bupati.

Meski dua periode menjabat sebagai, namun ia mengaku tak pernah bercita-cita ingin menjadi bupati.

Namun karena desakan dan kepercayaan dari koleganya, ia akhirnya memutuskan terjun di dunia politik.

"Saya tidak pernah bercita-cita menjadi politisi karena saya niatnya menjadi pengawas. Menjadi kepala dinas saja saya pikir itu sudah luar biasa sekali.

Tetapi ternyata banyak yang minta saya untuk terjun di dunia politik," ungkap H Ramlan Badawi, dalam program the leader yang diselenggarakan Tribun-Sulbar.com, melalui Youtube Tribun Sulbar Official.

Diceritakan di awal, sebelum akhirnya memutuskan terjun di dunia politik, ia mendapat penolakan dari istrinya, Hj Ratna Ramlan.

Konon, saat itu istrinya enggan merestuinya terjun di dunia politik karena latar belakangnya seorang guru.

Namun berbagai masukan dari pihak, maka dia berhasil meluluhkan hati sang istri dan akhirnya mencalon jadi wakil bupati, mendampingi Obednego Depparinding.

Waktu berjalan, 11 Maret 2022 Mamasa memasuki usia ke 20 tahun.

Di usia 20 tahun Mamasa, H Ramlan Badawi mengaku cukup banyak melakukan tanggungjawab sebagai kepala pemerintahan.

Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, jaringan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pariwisata.

Di akhir mas jabatannya, ia akan fokus melanjutkan program yang telah dirancang.

Jika periodenya usai, ia berencana melanjutkan karir politiknya di tingkat yang lebih tinggi, yakni DPR-RI.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng