Stunting Sulbar
Ajbar Pertanyakan Aksi Penanganan Stunting di Sulbar, Tahun Ini Pusat Gelontorkan Rp 27 Miliar
Secara nasional, angka stunting atau kasus kurang gizi kronis di Sulbar masih tertinggi kedua, setelah Nusa Tenggara Timur, yang mencapai 43,8 persen.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
"Tapi, ini tidak tahu karena belum ada pergerakannya dan belum ada penyampaian apa kendalanya," kata politis Partai Amanat Nasional itu.
"Padahal ada kami-kami ini di DPD RI sebagai perwakilan Sulbar. Tolong sampaikan ke kami jika ada hambatannya, tapi sampai hari ini tidak ada penyampaian kendalanya," ujarnya.
Selain itu, Ajbar juga menyoroti tingginya balita penderita Diare dan Cacingan di Sulbar, urutan pertama secara nasional.
"Semoga ini menjadi perhatian khusus kita semua dan terbuka di mana saja kendalanya," tandasnya.
Data Dana APBN 2022 Penanganan Stunting
- DAK Fisik
1. Majene Rp 1.045.554.000
2. Mamuju Rp 1.004.184.000
3. Polewali Mandar Rp 1.816.266.000
4. Mamasa Rp 941.595.000
5. Pasangkayu Rp 1.020.445.000
6. Mamuju Tengah Rp 1.412.392.000
Jumlah : Rp 7.240.436.000
- Dana Non Fisik
1. Majene Rp 2.835.883.000
2. Mamuju Rp 3.553.630.000
3. Polewali Mandar Rp 5.592.031.000
4. Mamasa Rp 3.829.265.000
5. Pasangkayu Rp 3.0000.998.000
6. Mamuju Tengah Rp 1.885.293.000
Jumlah : Rp 20.697.100.000.(*)
Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin