CPNS Sulbar 2021
Polda Dalami Dugaan Kecurangan SKD CPNS 2021 di Tilok Ujian Gedung PKK Sulawesi Barat
Kabid Humas Polda Sulawesi Barat, Kombes Pol Syamsu Ridwan, membenarkan pihaknya sudah menerima surat aduan dari BKD.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Barat, adukan dugaan kecurangan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di titik lokasi ujian gedung PKK Sulawesi Barat.
Kabid Humas Polda Sulawesi Barat, Kombes Pol Syamsu Ridwan, membenarkan pihaknya sudah menerima surat aduan dari BKD.
"Surat pengaduan dari BKD sudah diterima hari ini di Polda," kata Kombes Syamsu, kepada Tribun-Sulbar.com, via WhatsApp, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Nilai Tertinggi SKD CPNS 2021 Sulbar Diduga Curang, Komputer Digunakan Dikirim ke Makassar
Baca juga: BKD Sulbar Lapor ke Polisi Dugaan Kecurangan Pelaksanaan CPNS 2021
Diketahui, BKN telah menemukan dugaan kecurangan peserta ujian CPNS di tilok ujian gedung PKK Sulawesi Barat.
Hasil analisis pihak BKN, terdapat 40 terdeteksi melakukan kecurangan, terdapat aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang diinstal pada 12 September 2021.
Aplikasi ini terbukti dipakai pada saat pelaksanaan SKD pada 16 September 2021 sesi I dan peserta yang diduga mendapat bantuan dari pihak lain mendapat nilai tertinggi nasional, 510.
Mantan Kapolres Bulukumba tersebut mengatakan, pihak penyidik Polda Sulbar sementara mempelajari surat pengaduan BKD Sulbar.
Untuk mendalami dugaan kecurangan seleksi CPNS 2021 di Lingkup Pemprov.
"Sedang didalami dan dipelajari," ungkap AKBP Syamsu.
Sebelumnya, Kepala BKD Sulbar Zulkifli Manggasali mengungkapkan sudah menyurat ke Polda Sulbar agar dilakukan investigasi terkait dugaan kecurangan CPNS 2021.
"Kita sudah menyurat agar dilakukan investigasi siapa saja yang terlibat," ungkap Zulkifli, saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Lanjutnya, surat itu dikirim agar permasalahan terkait dugaan kecurangan CPNS 2021 di Sulbar terang menderang.
Apalagi, dugaan kecurangan tersebut sudah dirilis oleh Menpan RB.
"Makanya saya memohon kepada Polda melakukan investigasi," ujarnya.

Selain itu, dia juga menegaskan jika ada pegawainya terlibat akan ditindak.