CPNS Sulbar 2021

KATA Bryan Teguh Thosuly Usai Viral Diduga Curang di Seleksi CPNS Sulbar 2021

Satu PC dari tilok ini dibawa ke Kanreg BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN. 

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun-Sulbar/Habluddin
Peserta paling tinggi passing grade SKD CPNS 2021 se-Sulawesi, Briyan Teguh Tosuly. 

TRIBUN-SULBAR.COM,- Bryan Teguh Thosuly tak mau bicara banyak usai namanya diduga jadi calon CPNS Sulbar 2021 yang curang.

Nama Bryan Teguh Thosuly muncul ke publik Sulbar setelah BKN merilis adanya temuan kecurangan pelaksanaan CPNS Sulbar 2021.

Tak main-main, jumlahnya hingga 59 orang.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan adanya dugaan kecurangan pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021.

Beredar surat edaran temuan ditujukan ke Menpan RB bahwa ada kecurangan di Sulbar.

Pelaksanaan di titik lokasi (tilok) Mandiri Cost-Sharing Mandiri Kabupaten Mamuju, Pasangkayu dan Provinsi Sulawesi Barat (Gedung PKK Prov Sulawesi Barat).

Pelaksanaan SKD CPNS di tilok mandiri cost-sharing ini berlangsung pada 14-25 September
2021. 

Tim BKN yang bertugas telah melakukan pengecekan terhadap seluruh PC yang akan 
digunakan sesuai dengan Lampiran Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2021 dan Petunjuk Teknis
Keamanan Informasi Pelaksanaan Seleksi CAT BKN Nomor FRM/OPR/029.

Laporan dugaan kecurangan berasal dari laporan Tim BKN pada 23 September 2021 dan 
media daring menunjukkan pengerjaan tidak wajar.

Satu PC dari tilok ini dibawa ke Kanreg BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN. 

Hasil forensik menunjukan terdapat aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang diinstall pada 12 September 2021. 

Aplikasi ini terbukti dipakai pada saat pelaksanaan SKD pada tanggal 16 September 2021 Sesi I.

Peserta diduga mendapat bantuan dari pihak lain mendapat nilai tertinggal nasional, 510.

Dari hasil analisis ML, terdapat 40 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.

Begitupun, di Mamasa terdapat 19 orang terlibat melakukan kecurangan.

NILAI BRYAN

Bryan Teguh Thosuly adalah peraih nilai SKD CPNS 2021 tertinggi di Sulbar.

Bryan Teguh Thosuly berhasil meriah skor 510.

Tes Wawasan Kengsaan (TWK) 130

Tes Intelegensi Umum (TIU) 170

Tes Kepribadian (PKP) 210

Peserta peraih tertinggi pertama di Jawa dengan skor 555.

Data tersebut dihimpun dari panitia pelaksana SKD CPNS 2021 di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mamuju.

Briyan merupakan adik kandung Camat Kalumpang yakni Bram Tosuly.

Kata Bryan Teguh Thosuly

Tribun-Sulbar.com terus berusaha meminta komentar Bryan Teguh Thosuly.

Namun Bryan Teguh Thosuly rupanya tidak mau bicara banyak soal kehebohan ini.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Bryan Teguh Thosuly meminta untuk tidak dihubungi dulu dalam waktu dekat ini.

Demikian disampaikan Bryan Teguh Thosuly melalui pesan whatsapp ke Tribun-Sulbar.com.

BKN BENARKAN

Kepala BKN Mamuju, Jais mengatakan, tidak memiliki kewenangan menjawab karena rilis temuan dikeluarkan oleh Menpan RB.

Namun, dia membenarkan bahwa satu komputer yang dipakai Briyan Teguh Tosuly diperiksa tim forensik dari Kanreg BKN Sulsel.

"Iya, komputer digunakan Briyan Teguh Tosuly dikirim ke Makassar diperiksa dan hasil resminya belum ada disampaikan ke kami," kata Jais, saat ditemui di kantornya, Kamis (28/10/2021).

Lanjutnya, hasil itulah menjadi bukti tim forensik yang menjadi temuan.

Sehingga, dirilis Menpan RB sebagai alat bukti adanya temuan melakukan kecurangan.

"Kita juga bagian dari orang yang diperiksa sebagai panitia pelaksana teknis di lapangan," ungkap Jais.

Selain itu, dua titik lokasi mandiri jadi temuan adanya kecurangan masih belum menemukan titik terang.

Karena pemerintah pusat belum merilis nama-nama peserta terlibat kecurangan CPNS 2021.

"Jadi kita hanya menfasilitasi pelaksanaan ujian bersama tim dari Makassar ditambah dan panitia dari BKD," bebernya.

Dia berharap kedepan atas kejadian ini pemerintah pusat mempertimbangkan lagi pelaksanaan ujian CPNS mandiri.

Sehingga, kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kita harap pemerintah pusat mempertimbangkan itu, karena terjadi dugaan kecurangan di tempat titik lokasi mandiri," tandasnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved