Jika Wajib PCR Diberlakukan Jelang Nataru, PO BUS di Mamuju Terancam Hentikan Operasi
"Jangankan pake PCR tidak pake PCR saja penumpang sudah berkurang," ujar Maming kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
lihat foto
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Selain perjalanan udara, pemerintah juga bakal memberlakukan wajib tes swab Politeknik Caltex Riau (PCR) bagi penumpang moda transportasi lain.
Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya gelombang ketiga Covid-19 pada libur Natal dan Tahun baru.
"Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Nataru," kata Menteri Kordinator Kemaritiman Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: PCR Lebih Mahal dari Harga Tiket, Penerbangan Wings Air Mamuju-Makassar Diisi 1 Penumpang
Baca juga: 2 Hari Swab PCR Berlaku, 8 Penumpang Wings Air Batal Terbang di Bandara Tampa Padang Mamuju
Menaggapi hal itu, Kepala Perwakilan Perusahaan Oto (PO) BUS Bintang Prima Mamuju, Maming, mengatakan, jika PCR itu diberlakukan maka akan berat bagi perusahaan oto bus.
"Jangankan pake PCR tidak pake PCR saja penumpang sudah berkurang," ujar Maming kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (26/10/2021).
Secara otomatis, kata dia, perusahan oto bus kewalahan, karena penumpang akan mengeluarkan banyak biaya banyak hanya ingin berangkat ke Makassar.
"Masa ia lebih tinggi harga PCR dibadingkan tiket bus, itupun bagus kalau PCR tidak mencapai harga Rp 400 ribu," tuturnya.
Dikatakan, jika itu diterapkan tentu sangat merugikan perusahan oto bus.
Bahkan, bisa saja banyak angkutan yang menghentikan operasi.
"Ini akan merugikan, saat sekarang saja ini kita kewalahan penumpang," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman
