PON XX Papua
Menpora: PON Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat, Simak Prosedur Kepulangan Atlet
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali tegaskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 terapkan sistem bubble to bubble.
Penulis: Suandi | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali tegaskan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 terapkan sistem gelembung atau bubble yang sangat ketat.
Sistem bubble ini hanya memungkinkan para atlet dan official, serta semua pihak yang terlibat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan PON saja.
“Jadi, sistem bubble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, tempat pertandingan kembali ke penginapan,” kata Zainudin Amali, Menpora.
Ini memungkinkan pergerakan atlet dan semua pihak yang terlibat pada PON Papua 2021 memang terbatas.
Secara garis besar, pergerakan khususnya atlet hanya meliputi dua wilayah yaitu pergi dan pulang.

Baca juga: Klasemen Sementara Perolehan Medali PON Papua: Papua Bertahan Di Posisi Ke 2, Sulbar Semakin Turun
Baca juga: PON Papua, Ketua Kontingen: Gubernur Tak Henti-hentinya Mendatangi Atlet Beri Semangat
Dikutip dari setkab.go.id, bahkan sebelum diberangkatkan dari provinsi masing-masing, atlet pelatih, official, dan tenaga pendukung sudah divaksinasi secara lengkap.
Dilansir oleh kompas.com, Suwarno selaku Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON Papua 2021 mengatakan jika, setibanya di lokasi PON Papua 2021 para atlet dari berbagai provinsi melakukan tes usap antigen.
“Para atlet kemudian ditempatkan berdasarkan cabang olahraga,” ujar Suwarno.
Tak hanya itu, Suwarno menambahkan, apabila di penempatan sesuai cabang olahraga terdapat atlet yang bergejala Covid 19, maka atlet wajib melaksanakan tes usap antigen.
Dan jika mendapati hasil tesnya positif, para atlet wajib melanjutkan ke tes usap polymerase chain reaction (PCR) dan akan mendapatkan isolasi.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan tracing pada atlet yang melakukan kontak erat terhadap atlet yang terkonfirmasi positif serta harus melakukan tes usap antigen satu hari sebelum pertandingan.
“Bila hasil tes usap antigen itu negative, atlet yang bersangkutan mendapat izin bertanding,” jelasnya.
Akan tetapi, apabila hasil usap antigen atlet yang bersangkutan itu positif makan akan dilanjutkan dengan tes usap PCR.
Prosedur bagi atlet sebelum pulang ke provinsi
Teradapat protokol kesehatan (prokes) yang harus dijalankan oleh para atlet sebelum kepulangan ke provinsi masing-masing usai berlaga di PON Papua 2021, yaitu atlet harus melakukan tes usap PCR kembali.
Tes ini digunakan untuk memastikan kesehatan para atlet sekaligus persyaratan penerbangan.
Setiba di provinsi masing-masing, KONI Provinsi memastikan jika atlet harus diberikan kesempatan untuk melakukan isolasi.
“Isolasi diperlukan untuk membuktikan apakah atlet-atlet betul-betul dalam keadaan sehat,” tandasnya.
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)