HUT ke 17 Sulbar
Mulai Dipersiapkan, HUT ke-17 Sulbar Akan Dipusatkan di Taman Budaya Buttu Cipping
Nuansa penyelenggaraan didorong pada upaya perkembangan strategis Pariwisata Sulbar.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
Taman tersebut sebelumnya memang ditargetkan dapat menjadi tempat pelaksanaan HUT ke-17 Sulbar.
Progres pekerjaan tahap I tahun 2020 menggunakan anggaran Rp 1,9 miliar.
Sementara pekerjaan tahap II yang sementara berjalan menggunakan dana Rp 2,9 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Gufran Darma, menjelaskan, dasar didirikannya taman budaya itu berangkat dari upaya pelestarian budaya Mandar yang hampir tenggelam oleh peradaban.
Disebabkan kurangnya referensi bagi generasi untuk menggali budaya.
"Tujuan didirikannya gedung tersebut karena melihat hampir semua generasi muda saat ini kehilangan identitas Ke-Mandarannya sehingga itu perlu dikembalikan," ungkapnya.
"Kerja keras, kejujuran, etos kerja yang kuat, motivasi tinggi, berjuang, itulah sifat-sifat yang ingin di kembalikan," sambungnya.
Tak hanya itu, melalui Taman Budaya Buttu Ciping juga diharapkan menjadi sumber bagi generasi mendapatkan keilmuan.
Apresiasi DPRD Sulbar
Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim mengapresiasi upaya pemerintah menghadirkan Taman Budaya Buttu Ciping.
Menurutnya itu bisa menjadi ikon Sulbar ke depannya.
"Ini harus menjadi ikon peradaban budaya Mandar. Raja-raja di Mandar itu luar biasa keberadaanya dan oleh karena itu diperlukan isntrumen yang menjadi simbolisasi budaya itu sendiri, seperti yang dikonsepkanTaman Budaya Buttu Ciping," tuturnya.
Dia berharap, Taman Budaya Buttu Ciping menjadi laboratorium pengetahuan bagi masyarakat luas.
Termasuk para peneliti maupun wisatawan yang ingin mengenal Mandar lebih dalam.
Ia menjelaskan, salah satu nilai budaya yang mesti dipetik dan didapatkan melalui Taman Budaya Buttu Ciping adalah ide to Malaqbi.