RSUD Regional
7 Fakta Polemik RS Pemprov Sulbar: Anggaran Proyek Tak Jelas hingga Pasien Terganggu
"Pak Doni Munardo kembali berkunjung dan mengapresiasi semua fasilitas perawatan tenda darurat rumah sakit," kata Direktur RSUD Regional Sulbar, Indah
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
Tenda darurat didirikan atas perintah Kepala BNPB Pusat, Doni Munardo.
Saat itu, Doni Munardo mengunjungi rumah sakit dan memerintahkan pihak rumah sakit membuat fasilitas di tenda perawatan.
Sehingga, pihak rumah sakit langsung bergerak menindak lanjuti permintaan Doni Munardo.
Paving Blok, Drainase, Saluran Air, hingga listrik mulai di pasang di tenda perawatan.
Pelayanan kembali normal meskipun menggunakan tenda darurat sampai sekarang.
"Pak Doni Munardo kembali berkunjung dan mengapresiasi semua fasilitas perawatan tenda darurat rumah sakit," kata Direktur RSUD Regional Sulbar, dr Indah, Jumat (20/8/2021).
3. Anggaran Proyek Tak Cair
Anggaran proyek rumah sakit sebesar Rp 2,5 miliar untuk tenda darurat tersebut belum juga cair sampai Agustus 2021.
Enam bulan lebih pihak kontraktor bersabar menunggu pembayaran dari Pemprov Sulbar.
Sementara, pemilik material menagih pihak kontraktor untuk membayar paving blok dan pasir.
Karena terlalu lama dijanji untuk pencairan, pimilik paving blok dan pasir terpaksa mengambil kembali materialnya.
Sehingga tenda darurat yang jadi ruang perawatan RSUD Regional Sulbar berantakan dan becek saat hujan.
"Ada 67 res pasir kami diambil, belum ada dibayar. Sekitar Rp 40 juta semua," ungkap Bahar Daeng Sila, Minggu (22/8/2021).

4. Pasien Terganggu
Pembongkaran paving blok dan pengangkutan pasir oleh pemilik material berlangsung selama lima hari berturut-turut, 17 Agustus hingga 22 Agustus 2021