Tanam 1.000 Mangrove, Ketua Mapala Cakrawala: Ini Bisa Menjadi Tanggul
"Terkhusus juga masyarakat daerah pesisir bagaimana menjaga dan melestarikan Mangrove karena bisa menjadi penahan ombak," tandasnya.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
lihat foto
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Cakrawala Manakarra Universitas Muhammadiyah Mamuju menanam Mangrove di daerah abrasi.
Penanaman Magrove di lingkungan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (7/8/2021) lalu.
Ketua Mapala Cakrawala Manakarra, Andi Muhammad Amril mengatakan, penanaman Mangrove dilakukan memperingati ulang tahun Mapala Cakrawala Manakarra ke-7 tahun.
"Ada 1.000 pohon kita tanam di lingkungan rangas," kata Andi Amril, Rabu (11/8/2021).
Dia juga mengungkapkan penanaman dilakukan bersama lembaga pencipta alam sekolah di Mamuju.
"Ada juga kelompok organisasi mahasiswa pencipta alam kita libatkan. Makanya setengah hari dilakukan," tambahnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu 11 Agustus 2021: Berpotensi Hujan Ringan di Mamuju dan Mamuju Tengah
Baca juga: Diperingati Tiap 14 Agustus, Sejarah Terbentuknya Pramuka Berawal dari Gerakan Kepanduan Tahun 1916
Andi Amril juga membeberkan bahwa penanaman Mangrove dilakukan di bekas kuburan.
"Di situ terjadi abrasi, makanya kita tanami Mangrove biar bisa menjadi tanggul nanti," bebernya.
Sehingga, Mangrove ini jika besar nanti bisa menahan ombak dan tidak terjadi lagi abrasi.
"Itulah menjadi target kita agar abrasinta tidak berkelanjutan," tuturnya.
Baginya, ini merupakan bagian pelestarian alam yang perlu dijaga terus menerus.
"Terkhusus juga masyarakat daerah pesisir bagaimana menjaga dan melestarikan Mangrove karena bisa menjadi penahan ombak," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin
