Sejarah Pramuka
Diperingati Tiap 14 Agustus, Sejarah Terbentuknya Pramuka Berawal dari Gerakan Kepanduan Tahun 1916
Sejarah Pramuka di Indonesia Gerakan Kepanduan di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Hindia Belanda.
TRIBUN-SULBAR.COM - Tiga hari sebelum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia adalah peringatan Hari Pramuka, atau yang dikenal sebagai gerakan kepanduan.
Selalu diperingati 14 Agustus tiap tahunnya.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Gerakan Pramuka memiliki sejarah tersendiri dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Sejarah Pramuka di Indonesia Gerakan Kepanduan di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Hindia Belanda.

Tahun 1916, Mangkunegara VII di Surakarta memprakarsai berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie.
Setelah itu, bermunculan gerakan-gerakan sejenis yang dikelola oleh organisasi-organisasi pergerakan, sebut saja Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo, Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond), dan lain-lain.
Menurut Panduan Museum Sumpah Pemuda (2009), gerakan Kepanduan di tanah air yang berlingkup nasional dimulai pada 1923 dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.
Serta Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia, lalu dilebur menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) pada 1926.
Istilah Pramuka resmi digunakan untuk menyebut gerakan Kepanduan nasional baru terjadi cukup lama setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 14 Agustus 1961.
Idenya bermula dari gagasan Presiden Sukarno yang ingin menyatukan seluruh gerakan Kepanduan di Indonesia.
Maka, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Misi utama gerakan Pramuka adalah untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari usia anak-anak, demi meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.
Istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti “Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”.
Gerakan ini juga terdapat di berbagai negara di dunia dan memiliki sejarah panjang.