Digelar Virtual, Disbudpar Majene Ajak Masyarakat Sukseskan Festival Kota Tua
"Seperti lomba tapi pentas seni hanya penari tunggal. Kemudian untuk berkelompok itu hanya empat orang. Pentasnya itu anak SD dengan SMP," jelasnya.
Penulis: Nasiha | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Festival Kota Tua Majene akan digelar pada 6-7 Agustus 2021.
Festival Kota Tua Majene kali ini konsepnya virtual.
Mengingat, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) masih berada di zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 3-9 Agustus 2021.
Hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam (Inmendagri) Negeri Nomor 29 tahun 2021 terkait PPKM level 3, level 2 dan level 1 tertanggal 2 Agustus 2021.
Baca juga: Dispar Sulbar Ajak Warga Tumbuhkan Kecintaan Peninggalan Sejarah Lewat Festival Kota Tua Majene
Baca juga: Marthinus Tiranda ke Pangdam XIV Hasanuddin: Melintas di Mamasa Seperti Berjoget Tanpa Musik
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Majene Andi Beda Basharoe mengatakan, ebagai tuan rumah akan persiapkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Antisipasinya semua virtual. Jadi kegiatan-kegiatannya itu semua virtual mulai dari pembukaan hanya dihadiri 30 orang," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (3/8/2021).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno juga akan hadir secara virtual.
"Seperti lomba tapi pentas seni hanya penari tunggal. Kemudian untuk berkelompok itu hanya empat orang. Pentasnya itu anak SD dengan SMP," jelasnya.
Selain pentas seni, akan ada visitasi atau kunjungan ke beberapa tempat bersejarah.
Obyek-obyek peninggalan kolonial belanda.
"Contohnya rujab bupati ada yang diseblahnya itu rumah asisten residen dulu," ungkapnya.
Tempat lainnya, rujab wakil bupati. Tansi belanda yang sekarang menjadi Markas 721 di Pangali-ali, Majene.
Pekuburan kolonial belanda di depan SMP 1 Majene.
Ada juga alat komunikasi belanda di belakang kantor PKK (dekat gedung assamalewuang).
Kemudian, Museum Mandar yang dulunya adalah bekas rumah sakit (boyang to monge).