Dispar Sulbar

Dispar Sulbar Ajak Warga Tumbuhkan Kecintaan Peninggalan Sejarah Lewat Festival Kota Tua Majene

Menawarkan destinasi wisata, dengan warisan fisik dan nilai historis Majene sebagai pusat perniagaan, administrasi, kerajaan ibukota Mandar

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Ilham Mulyawan
habluddin/Tribun-Sulbar.com
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Farid Wajdi 

TRIBUN-SULBAR.COM - Sulawesi Barat mempunyai berbagai macam event seperti Festival Sandeq Race, Festival Gandang Dewata di Mamasa, Festival Bumi Lalla Tasisara di Mamuju Tengah, Festival Banua Kayyang di Polman hingga Festival Kota Tua Majene.

Festival Kota Tua Majene rencananya akan diselenggarakan di Kabupaten Majene pada 6-7 Agustus 2021 di Kabupaten Majene.

Oleh Kementerian Parisiwisata dan Ekonomi Kreatif, festival tersebut dijadikan Calender of Event atau yang sekarang disebut Kharisma Event Nusantara.

Kharisma Event Nusantara adalah program Kemenparekraf/Baparekraf, bersama pemerintah daerah untuk mendorong festival daerah yang bisa diangkat ke taraf internasional.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Farid Wajdi mengatakan, Festival Kota Tua Majene menawarkan destinasi wisata, dengan warisan fisik dan nilai historis Majene sebagai pusat perniagaan, administrasi, kerajaan ibukota Mandar.

Semua itu dikemas dalam satu image Majene sebagai Kota Tua.

Menurutnya, di Majene sangat kaya akan bangunan bersejarah, sehingga sangat mendukung dalam membentuk image kota tua tersebut.

Sebut saja Museum Mandar, kemudian pekuburan tua seperti makam Raja-raja Banggae.

Ditambah bangunan lama yang masih terdapat di sepanjang taman kota.

Begitupun benda pusaka juga masih sangat banyak.

"Masih banyak lagi yang bisa dieksplorasi oleh masyarakat dalam festival kota tersebut," ujarnya, Minggu (1/8/2021).

Semua itu, lanjut dia, selain menjadi destinasi wisata menarik untuk wisatawan lokal, juga dapat menjadi ajang edukasi akan nilai sejarah di Tanah Mandar.

"Inilah yang menjadi nilai jual untuk pengembangan pariwisata Majene. Sehingga kami dari Dinas Pariwisata Sulbar untuk awal Agustus ini akan fokus untuk menyelenggarakan festival itu. Tentu saja dengan tetap mengedepankan Protokol kesehatan (Prokes)," tambah Farid.

Dia menyebutkan, bangunan dan situs di majene memang perlu dijadikan objek wisata kota tua untuk menarik wisatawan.

Dengan harapan, semua situs sejarah itu dapat terus dilestarikan.

"Sekaligus ikut menggerakkan perekonomian masyarakat lokal," tutup Farid. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved