Mamuju PascaGempa
6 Bulan Pascagempa Mamuju Puluhan Ruas Jalan Berlubang Mulai Digenangi Air
Terbatasnya alokasi anggaran infrastruktur daerah dan pusat, kerusakan akan terus meluas dan berpotensi jadi pemicu kecelakaan lalu-lintas
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Misbah Sabaruddin
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kerusakan infrastruktur jalan dan saluran air di Mamuju mulai mamantik masalah keselamatan pengguna jalan di ibu kota Provinsi Sulawesi Barat ini.
Puluhan lubang di badan dan bahu jalan terlihat di sejumlah jalan protokol.
Kerusakan terparah terlihat di Jl Yos Sudarso, ruas jalan terlebar di bibir Anjungan Manakarra, ikon public space Mamuju.
Di musim hujan, jalan berlubang ini terus digenangi air.
Dengan minim dan terbatasnya alokasi anggaran infrastruktur daerah dan pusat, kerusakan akan terus meluas dan berpotensi jadi pemicu kecelakaan lalu-lintas.
Baca juga: Sampah Plastik di Simboro dan Samping Rumah Jabatan Kapolres Mamuju Mulai Resahkan Warga
Kondisi ini terpantau Tribun-Sulbar.com di awal Juli 2021 atau enam bulan pascagempa 6,2 Magnitudo, 15 Januari 2021 lalu.
Kondisi ini terlihat di ruas jalan sekitar kantor bupati Mamuju, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju.
Kondisi serupa juga terlihat di Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.
Di Jalan Bau Masseppe, sekitar 300 meter sebelah barat Masjid Agung Syuhada, sebuah lubang menganga di separuh badan jalan mengancam nyawa pengguna jalan.
Lubang seukuran meja tamu ini, adalah saluran air yang rubuh saat gempa.

Empat bulan terakhir, lubang menganga sedalam lengan orang dewasa ini mulai dipasangi papan penghalang.
"Sudah dua anak motor-motor yang masuk lubang. Satu patah kakinya," kata Abdul Rahman (52), warga kelurahan Binanga, kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (10/7/2021) sore.
Baca juga: Suhardi Duka: Hanya Tuhan dan Jokowi yang Tahu Kapan Mamuju Jadi Kota
Jalan berlubang itu hampir tersebar di sepanjang jalan Anjungan Pantai Manakarra.