Berita Polman

Hasil Penelitian Balai Kebudayaan, Sebut Bebatuan Ditemukan di Polman Bukan Artefak

BPK menegaskan batuan tersebut bukan artefak karena  terbentuk secara alami bukan karena campur tangan manusia.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Dok Marendeng.
TEMUAN DIDUGA ARTEFAK - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XVIII meneliti bebatuan diduga artefak ditemukan warga di Kabupaten Polman, Sulbar, Senin (6/10/2025). BPK menegaskan batuan tersebut bukan artefak karena terbentuk secara alami bukan karena campur tangan manusia. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XVIII meneliti bebatuan diduga artefak ditemukan warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (6/10/2025).

BPK menegaskan batuan tersebut bukan artefak karena  terbentuk secara alami bukan karena campur tangan manusia.

Hal itu berdasarkan hasil penelitian tim arkeolog, mengamati bentuk dan ukiran bebatuan.

Baca juga: Tim Arkeolog Akan Teliti Bebatuan Diduga Artefak di Limboro Polman, Ada Batu Mirip Manusia

Penelitian ini melibatkan dosen Geologi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Terjun langsung di lokasi temuan bebatuan, Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Limboro.

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polman Andi Rajab, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar Andi Harun Rasyid Parenrengi,

“Kami pastikan bahwa itu tidak ada jejak pembuatan manusia, batu ini terbentuk secara alami," kata Kasubag BPK XVIII, Muhammad Tang kepada wartawan.

Tim peneliti tidak menemukan adanya tanda ataupun ciri fisik membuktikan bebatuan ini dibentuk manusia.

Tang menyebut hasil observasi, tidak ada yang memperlihatkan batuan ini pernah dikerja oleh manusia. 

"Tidak ada ciri-ciri fisik bahwa batuan yang ada di sana adalah batuan yang pemangkasan, terbentuk pernah dikerjakan oleh manusia," ungkap pria dengan latar belakang pendidikan arkeologi ini.

Disebutkan tim peneliti juga melaksanakan  observasi di sekitar lokasi temuan puluhan bebatuan ini.

Dia mengaku tidak menemukan tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa batuan tersebut peninggalan kebudayaan manusia.

“Artinya bahwa onggokan batu-batu tersebut murni dari endapan bumi yang tertimbun di bawah permukaan bumi, Jadi tidak ada sisa-sisa kebudayaan manusia yang terkait," ungkapnya.

Meski begitu, Tang mengakui bebatuan yang ditemukan di lokasi memiliki bentuk unik.

Sementara Dosen Geologi Unhas Makassar, Muhammad Sulhuzair Burhanuddin mengungkapkan, bebatuan yang ditemukan di lokasi terbentuk secara alami melalui proses pelapukan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved